Jayapura (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) MOR VIII mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati terhadap penipuan yang bermodus rekrutmen dari perusahaan setempat, pasalnya, sudah ada laporan dari warga terkait hal ini.

Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero) Brasto Galih Nugroho di Jayapura, Minggu, mengatakan penipuan rekrutmen yang mengatasnamakan Pertamina seringkali terjadi dengan modus mengundang para pelamar kerja dan mengharuskan memakai transportasi dan biro perjalanan dari pihak tertentu.

"Kami menerima beberapa laporan tentang modus penipuan yang mengatasnamakan Pertamina dan meminta untuk menggunakan biro perjalanan pihak tertentu dari wilayah operasional Pertamina MOR VIII," katanya.

Baca juga: Waspada penipuan berkedok rekrutmen KAI, korban diamankan petugas

Menurut Brasto, modus penipuan melalui rekrutmen seperti ini tidak benar, pihaknya akan menginformasikan kepada masyarakat bahwa seluruh rekrutmen resmi Pertamina akan disampaikan melalui situs recruitment.pertamina.com dan dibuka pada periode tertentu serta diumumkan secara resmi melalui media komunikasi resmi Pertamina.

"PT Pertamina (Persero) (baik secara organisasi yang melakukan rekrutmen atas nama Pertamina) tidak pernah meminta uang atau pembayaran dari pelamar dalam setiap tahapan rekruitmen," ujarnya.

Dia menjelaskan setiap orang yang berhasil mendapatkan penawaran dari PT Pertamina (Persero), baik secara langsung atau pun tidak langsung, akan diminta untuk mengikuti proses rekrutmen secara formal.

Baca juga: Waspadai penipuan berkedok rekrutmen karyawan BPJS Ketenagakerjaan

"Seluruh komunikasi berasal dari e-mail resmi PT Pertamina (Persero) dan bukan dari e-mail dari internet," katanya lagi.

Dia menambahkan masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap informasi yang diperoleh khususnya terkait dengan rekrutmen, apabila terdapat informasi yang diterima, konfirmasi dapat dilakukan melalui media sosial milik Pertamina, email pcc@pertamina.com atau nomor Pertamina Contact Center 1500-000.

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019