Baghdad (ANTARA) - Sedikitnya dua orang tewas dan 200 orang lainnya terluka akibat bentrokan di Irak pada Selasa saat pasukan keamanan menggunakan gas air mata, meriam air dan tembakan langsung guna membubarkan massa aksi protes terhadap pengangguran, korupsi dan buruknya layanan publik.

Aksi protes berpusat di Baghdad dan diikuti di sejumlah daerah lainnya.

Pernyataan pemerintah dan juru bicara Kementerian Kesehatan menyebutkan satu orang tewas dan 40 anggota pasukan keamanan terluka. Mereka tidak mengatakan lokasi yang terdapat korban tewas.

Baca juga: Ledakan di masjid Syiah Baghdad tewaskan tujuh orang

Sementara itu, sumber kepolisian di kota bagian selatan Irak,  Nassiriya, melaporkan seorang pengunjuk rasa di sana tewas akibat tembakan.

Pernyataan pemerintah menuding "kelompok-kelompok penghasut kerusuhan" atas kekerasan tersebut dan mengatakan pasukan keamanan sedang berupaya memastikan keselamatan pengunjuk rasa damai.

Di Baghdad polisi melepaskan tembakan ke udara saat sekitar 3.000 pengunjuk rasa berusaha melintasi jembatan menuju Zona Hijau Baghdad, lokasi gedung pemerintah dan sejumlah kedutaan besar asing berada.

Baca juga: Pengunjuk rasa Irak desak Baghdad tidak terlibat konflik AS-Iran

Wartawan Reuters melihat beberapa orang yang berlumuran darah menutupi wajah mereka. Ambulan pun bergegas untuk membawa para korban.

Pasukan keamanan memblokade sejumlah jalan dan menggunakan granat serta meriam air untuk memukul mundur massa. Massa menolak meninggalkan lokasi sehingga aparat terpaksa melepaskan tembakan.

Baca juga: Koalisi AS beri peringatan usai ledakan roket di Baghdad

Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019