Semua orang di Papua Barat akan mengenang jasa-jasa beliau
Manokwari (ANTARA) - Mantan Gubernur Provinsi Papua Barat, Brigadir Jenderal Marinir Abraham Octavianus Atururi wafat setelah sakit cukup lama di Manokwari, Papua Barat, Jumat.

Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani di Manokwari, Jumat, mengutarakan Abraham Atururi yang merupakan gubernur pertama di Provinsi Papua Barat adalah salah satu putra terbaik di Papua dan Papua Barat.

Atururi yang menjabat Gubernur pada 2003-2005 (penjabat), 2006-2011 serta 2012-2017 itu  dikenal sebagai tokoh pemekaran dan pencetus pembangunan di Papua Barat.

Baca juga: Kepala suku Papua Barat akan menemui Presiden Jokowi pertengahan Februari


"Kita semua berduka, kami kehilangan sosok terbaik. Semua orang di Papua Barat akan mengenang jasa-jasa beliau," kata Lakotani.

Terkait proses pemakaman, Pemprov Papua Barat sedang berkoordinasi dengan pihak keluarga. Ia berharap, upacara pemakaman itu bisa diambil alih pemerintah provinsi sehingga bisa dilaksanakan melalui proses kenegaraan.

"Tentu akan kami lakukan dengan prosesi kenegaraan. Beliau tidak hanya tokoh tapi juga pejuang bagi masyarakat Papua Barat," ujarnya lagi.

Baca juga: Papua Barat tuntaskan masalah batas wilayah kabupaten-kota


Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Papua Barat, Melkias Werinussa, mengatakan, mendiang meninggal di Rumah Sakit Dr Azhar Zahir TNI Angkatan Laut Manokwari pada Jumat dini hari.

"Dari kemarin (Kamis, 19/9) sore kami sudah menerima informasi bahwa beliau dalam kondisi kritis di rumah sakit, namun karena masih sementara melaksanakan ibadah jadi malamnya baru kami bisa ke rumah sakit. Bapak Bram meninggal sekitar pukul 00:15 WIT," kata Melkias.

Saat ini, jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka yakni di kediaman pribadi Jl.Taman Ria Rendani Manokwari. Pemprov Papua Barat sedang berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk mengurus proses pemakaman gubernur dua periode tersebut.

Melkias mengutarakan, pihaknya pun sedang berusaha agar mendiang dapat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.* 


Baca juga: Papua Barat bertekad lestarikan alam untuk anak cucu

Pewarta: Toyiban
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019