Samarinda (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupatean Kutai Timur (Kutim) telah menyiagakan tim lapangan selama 24 jam, untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah setempat.

Kepala BPBD Kutim Syafruddin Syam mengatakan para petugas lapangan telah dijadwal bertugas secara bergilir di Pos Kantor BPBD Kutim Jalan Soekarno Hatta, dan sejumlah petugas lainnya disebar di titik-titik rawan kebakaran.

" Petugas kami siap siaga selama 24 jam, dengan posko di kantor BPBD Kutim," Kata Syafrudin Syam dihubungi dari Samarinda, Senin.

Baca juga: BPBD sebut potensi karhutla di Penajam cukup tinggi

Pria biasa disapa Sape ini menjelaskan, dalam kurun waktu satu minggu belakangan ini BPBD telah menangani beberapa kebakaran di lahan kosong.

“Di Kutim saat ini masih banyak kita jumpai lahan kosong yang hanya ditumbuhi oleh ilalang dan pepohonan, karena memasuki musim kemarau dedaunan kering sangat rawan terbakar, untuk itulah diperlukan pengawasan bersama agar tidak melakukan pembakaran sampah sembarangan,” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa membakar sampah sembarangan selain secara aturan tidak diperkenankan juga berakibat mengganggu kesehatan dan saluran pernafasan.

Oleh sebab itu, lanjut Sape masyarakat hendaknya waspada dan ikut melaksanakan pengawasan bersama untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Selain sampah, Sape juga mengimbau kepada masyarakat setempat agar tidak melakukan pembakaran hutan pada saat membuka lahan.

Baca juga: Di Penajam Paser Utara terpantau empat titik panas

" Kebiasaan masyarakat di sini sering kali membakar lahan di sekitar hutan, untuk dijadikan lahan bercocok tanam, tentunya ini sangat berbahaya mengingat wilayah Kaltim saat ini tengah dilanda kabut asap," jelasnya.

Terkait pembakaran lahan tersebut, Sape juga menyarankan kepada Dinas Pertanian Kutim, untuk dapat memaksimalkan peran penyuluh pertanian lapang (PPL) guna mengimbau dan mengawasi lahan para petani agar tidak melakukan pembakaran lahan.

Pewarta: Arumanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019