negara bertanggung jawab atas udara bersih dan sehat untuk rakyat
Palembang (ANTARA) - Aktivis Walhi Sumatera Selatan menyatakan kualitas udara di Kota Palembang dalam beberapa hari terakhir buruk sebagai dampak kiriman asap dari kebakaran hutan dan lahan sejumlah kabupaten sekitar.

"Kualitas udara di Ibu kota Provinsi Sumsel itu buruk bahkan sempat mencapai angka berbahaya atau berada pada level lebih dari 350 mikrogram/m3," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel Hairul Sobri, di Palembang, Sabtu.

Sesuai kategori Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), jika kualitas udara berapa pada level 0-50 mikrogram/m3 dalam kondisi baik, sedangkan pada level 50-150 sedang, 150-250 tidak sehat, 250-350 sangat tidak sehat, dan pada level lebih dari 350 mikrogram/m3 berbahaya.

Melihat perkembangan data kualitas udara (PM 10) di Kota Palembang sejak 11 September 2019 pada pukul 21.00 WIB hingga sekarang ini masih kurang baik, perlu diwaspadai karena rentan terhadap kesehatan manusia khususnya pernapasan.

Berdasarkan fakta tersebut, pemerintah pusat dan daerah harus bertindak cepat menangani ancaman bahaya asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) itu.

"Negara bertanggung jawab atas udara bersih dan sehat untuk rakyat, oleh karena itu harus melakukan tindakan cepat guna menanggulangi bencana asap yang mulai mengganggu kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat," ujarnya.

Penanganan masalah bencana kabut asap di Sumsel dinilai kurang maksimal dan penegakan hukum kurang tegas serta belum memenuhi rasa keadilan.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi berulang setiap musim kemarau bahkan di tempat yang sama dan berada di kawasan konsesi korporasi tidak ada tindakan yang dapat memberikan efek jera kepada pemilik dan pengelola lahan yang lalai mencegah terjadinya kebakaran.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang lebih besar serta mengakibatkan kualitas udara semakin buruk dampak dari asapnya, pemerintah pusat dan daerah diminta untuk melakukan penanggulangan karhutla dan perlindungan terhadap masyarakat yang terdampak, kata Direktur Walhi Sumsel.

Baca juga: Pemprov Sumsel bagikan masker antisipasi kabut asap
Baca juga: Kemensos siapkan "safe house" untuk korban asap karhutla
Baca juga: Siak diguyur hujan, kabut asap masih terlihat

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019