Denpasar (ANTARA) - Bank Mandiri akan menunggu kebijakan pemerintah terkait kuota kredit perumahan dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) karena permintaan masyarakat yang tinggi.

"Kalau pemerintah memutuskan tidak ada tambahan kuota, kami luncurkan produk FLPP plus," kata Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang di Badung, Bali, Kamis.

Menurut dia, bank BUMN itu sebelumnya mendapatkan tambahan kuota mendekati 1.000 FLPP, namun sudah langsung habis.

Dengan demikian, total kuota FLPP yang sudah diberikan kepada konsumen tahun ini mencapai 2.000 kuota dari Bank Mandiri.

Baca juga: Transaksi kartu kredit Bank Mandiri tembus Rp12,3 triliun

Mencermati fasilitas pembiayaan rumah murah yang laku keras di pasaran, bank dengan ikon pita emas itu berencana meluncurkan FLPP plus jika tidak ada tambahan kuota.

FLPP plus, lanjut dia, disesuaikan dengan kemampuan nasabah mencicil, misalnya jika kemampuan cicilan sebesar Rp1 juta dan tidak ada FLPP, jangka waktu subsidi bunga akan diperpanjang.

"Misalnya kemampuan cicilan dia (konsumen) Rp1 juta, dengan tidak adanya FLPP, subsidi bunga jangka waktunya kami perpanjang, 15 tadinya jadi 20 tahun," katanya.

Sementara itu, untuk segmentasi milenial, lanjut dia, bukan di sektor FLPP namun perumahan dengan harga per unit pada kisaran Rp500-600 juta, seperti apartemen.

Kemudahan yang ditawarkan, kata dia, untuk segmentasi milenial yakni fasilitas tanpa uang muka jika pembayaran gaji menggunakan Mandiri.

Baca juga: Bank Mandiri kian ekspansif, bidik UMKM jadi agen digital pedesaan

"Kisaran harga Rp500-600 juta itu permintaannya tinggi sehingga kami juga ada sektor milenial, jangka waktunya panjang dan kalau payroll, tidak ada DP (uang muka), " katanya.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019