Padang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau Padang Pariaman menyatakan jarak pandang di Sumbar hanya mencapai 7 sampai 8 kilometer akibat kabut asap.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha di Padang, Kamis, mengatakan berdasarkan pantauan satelit Terra, Aquam, SNPP dan NOAA20 terdapat 16 titik api di beberapa wilayah Provinsi Sumatera Barat.

"Yakni sembilan titik api di Kabupaten Dharmasraya, tiga titik api di Kabupaten Pasaman dan empat titik api di Kabupaten Pesisir Selatan dengan tingkat kepercayaan 81 sampai 100 persen," ujar dia.

Selain itu titik api juga terdapat di beberapa wilayah provinsi lainnya yakni di Provinsi Riau terdapat 269 titik api, Provinsi Jambi 430 titik api, Provinsi Sumatera Utara 20 titik api, Bengkulu sembilan titik api, dan Sumatera Selatan 437 titik api dengan tingkat kepercayaan 81 sampai 100 persen.

Ia juga mengatakan arah angin cenderung dari tenggara ke barat laut dan penyebaran asap cenderung ke barat laut.

Arah sebaran asap di Provinsi Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bangka Belitung dan Lampung menyebar ke arah barat laut.

"Sedangkan sebaran asap di Jambi menyebar ke arah barat laut sampai utara," sambung dia.

Berdasarkan Analisa citra satelit Himawari - 8 Rainfall potensial pada 12 September 2019 menunjukkan tidak terjadi potensi hujan di wilayah Sumatera Barat.

Berdasarkan Analisa Parameter Cuaca potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan atau lahan untuk wilayah Sumbar terdapat di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Tanah Datar, Pasaman, Limapuluh Kota, Agam, Kabupaten Solok, Pariaman, Sawahlunto, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Sijunjung, dan Solok Selatan.

"Selain itu, potensi kebakaran hutan hingga tiga hari ke depan hingga perlu diwaspadai terjadi di wilayah Pasaman, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Sijunjung, Dharmasraya, Kabupaten Solok, Pesisir Selatan, Sawahlunto dan Solok Selatan," katanya.

Baca juga: BMKG: waspadai asap kebakaran
Baca juga: BMKG Denpasar prakiraan musim hujan di Bali mundur
Baca juga: Semua kabupaten/kota di NTT alami kekeringan ekstrem, sebut BMKG

 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019