Gorontalo (ANTARA) - Sebanyak empat ton sampah plastik dan sampah lainnya terkumpul pada kegiatan Gerakan Bersih Laut dan Pantai yang digelar oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gorontalo di Leato, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Kepala KSOP Gorontalo, Agustinus di Gorontalo, Kamis, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam memperhatikan ekosistem laut dan lingkungan.

"Pelaksanaan Gerakan Bersih Laut dan Pantai ini juga adalah salah satu upaya nyata Kementerian Perhubungan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di laut," ujarnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih di mana pun berada dan berharap perilaku hidup bersih dapat menjadi budaya masyarakat Indonesia.

"Karena jika laut dan pantai bersih, pasti akan membawa perasaan kita menjadi nyaman dan senang, dan dalam jangka panjang dapat menjadi investasi masa depan bagi generasi penerus," ungkapnya.

Agustinus pun mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga lingkungan dapat tetap terjaga.

Agustinus mengatakan jika Gerakan Bersih Laut dan Pantai tersebut dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang ke dua terbesar sampah plastik ke lautan.

"Sampah plastik berbahaya bagi keberlangsungan ekosistem laut untuk itu pemerintah melalui Kementerian Perhubungan bertekad dan menargetkan penurunan sampah plastik di laut hingga 70 persen pada tahun 2025," tegasnya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari unsur TNI, Polri, pemerintah daerah, SKIPM Gorontalo dan Bea Cukai.


 

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019