KEK akan mampu mendorong semua sektor riil sehingga secara otomatis perekonomian akan ikut meningkat.
Manado (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara Arbonas Hutabarat mengatakan bahwa pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulut.

"Saat ini pemerintah akan membangun KEK Bitung dan KEK Pariwisata di Kabupaten Minahasa Utara," kata Arbonas di Manado, Selasa.

Arbonas mengatakan KEK akan mampu mendorong semua sektor riil sehingga secara otomatis perekonomian akan ikut meningkat.

Menurut dia, hingga akhir 2019 ekonomi Sulut akan didorong oleh percepatan pembangunan infrastruktur dan pengembangan KEK.

Bahkan dia menilai, konsumsi pemerintah akan tetap tumbuh kuat seiring pelaksanaan event pariwisata dan percepatan realisasi belanja modal.

Selain itu, pihaknya juga senantiasa mencermati perkembangan serta risiko eksternal dan domestik. Berbagai risiko baik  eksternal terkait perang dagang antara China dan Amerika Serikat.

Baca juga: Dukung KEK Mandalika, tiga hotel segera dibangun di Mataram

Risiko berlanjutnya tren negatif harga komoditas unggulan, serta risiko geopolitik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan perdagangan dan harga minyak dunia merupakan risiko yang perlu diwaspadai bersama.

Selain itu, juga masih perlu diperhatikan beberapa risiko yang bersumber dari masalah yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur, seperti terbatasnya pasokan listrik.

“Bank Indonesia senantiasa meningkatkan dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan," jelasnya.

Dengan mempertahankan stabilitas ekonomi dan mendorong berkembangnya sumber pertumbuhan ekonomi baru, Sulut khususnya melalui pengembangan sektor pariwisata yang lebih melibatkan partisipasi masyarakat dan swasta, serta peningkatan diversifikasi produk industri pengolahan yang berorientasi ekspor dan bernilai tambah tinggi.

Kepala Badan Pusat Statistik  Sulut Ateng Hartono mengatakan ekonomi Sulut pada triwulan II/2019 tumbuh 5,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y).

Perekonomian Sulut berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II/2019 mencapai Rp31,37 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp21,53 triliun

Sementara itu, ekonomi Sulut triwulan II/2019 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 5,03 persen.
Baca juga: Menperin harapkan KEK Singosari lahirkan 'unicorn' baru

Pewarta: Jerusalem Mendalora
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019