Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah Freddy Ering menyatakan bahwa provinsi ini seharusnya mendapat kompensasi dari pemerintah pusat, setelah tidak ditetapkan menjadi lokasi ibu kota negara yang baru.

Keputusan Presiden Joko Widodo yang memilih Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi Ibu Kota RI, pasti membuat sebagian masyarakat Kalteng kecewa, kata Freddy di Palangka Raya, Kamis.

"Jadi, untuk mengobati kekecewaan sebagian masyarakat Kalteng itu, Pemerintah Pusat sudah selayaknya bahkan harus memberikan kompensasi," ucapnya.

Menurut anggota DPRD Kalteng itu, bentuk kompensasi untuk provinsi ini adalah dengan memberikan bantuan anggaran yang lebih besar, serta membuat program strategis nasional.

Dia mengatakan untuk program strategis nasional bisa dengan menuntaskan pembangunan infrastruktur jalan trans Kalimantan. Sebab, sampai sekarang ini jalan trans Kalimantan belum sepenuhnya tersambung dengan baik.

"Pemberian kompensasi itu juga kan bentuk perhatian pemerintah pusat sekaligus langkah untuk mempersiapkan Kalteng sebagai provinsi pengangga Ibu Kota RI," kata Freddy.

Baca juga: Pemerintah perlu kebijakan baru terkait pemindahan ibu kota negara

Baca juga: Soal pemindahan ibu kota negara, Inkindo imbau pemerintah tekan biaya

Baca juga: Bakti dukung pemindahan ibu kota dengan siaran digital perbatasan


Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan V meliputi Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas itu menyebut, provinsi ini sebenarnya sudah membayangkan akan menjadi terkenal dan bergengsi ketika dipilih menjadi lokasi Ibu Kota RI yang baru.

Dia mengatakan anggaran ratusan triliun pun dipastikan akan mengalir ke Kalteng untuk membangun infrastruktur serta lainnya. Namun, bayangan dan harapan itu pupus ketika Presiden Joko Widodo lebih memilih Provinsi Kaltim.

"Padahal Gubernur Kalteng Sugianto Sabran sangat optimal, bahkan telaten bolak-balik ke Jakarta untuk mempersentasikan kelebihan daerah ini. Tapi, ya apa mau dikata, kita harus menerimanya dengan lapang dada," demikian Freddy.
 

Pewarta: Kasriadi/Jaya W Manurung
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019