Contohnya batik kuno Pariangan mereka tidak bisa menyediakan 15 ribu batik. Solusinya, dilakukan kerja sama dengan perusahaan daerah untuk menyediakan memodal.
Batusangkar, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menjadikan dua jenis batik asal daerah itu sebagai seragam sekolah dan pegawai, termasuk guru yang dikenakan setiap hari Kamis.

"Dua batik tersebut adalah batik tanah liek asal Nagari Sumaniak untuk pegawai dan guru. Sementara batik kuno Pariangan untuk pelajar," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Tanah Datar Marwan, di Batusangkar, Selasa.

Tujuan mengenakan batik daerah adalah untuk memperdayakan dan meningkatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah itu serta diperkuat dengan surat edaran Gubernur Sumatera Barat bahwa dibolehkan daerah memakai produk lokal.

Baca juga: Wirda Hanim 24 tahun melestarikan Batik Tanah Liek

Baca juga: Batik Tanak Liek di Sumatera Barat terus dilestarikan

Industri Batik Tanah Liek Khas Sumatera Barat


Upaya tersebut telah dibicarakan dan disepakati oleh pihak sekolah dan guru, serta sudah dikeluarkan surat edarannya oleh Bupati.

"Pada tahun ini sebanyak 15 ribu batik kuno Pariangan disediakan untuk siswa sekolah dan 7500 batik tanah liek disediakan untuk pegawai termasuk guru," katanya.

Kebijakan tersebut sebagai upaya memasarkan produk UMKM yang diproduksi dengan skala besar. Sejauh ini pengusaha kesulitan memproduksi dalam jumlah banyak karena tidak ada modal.

"Contohnya batik kuno Pariangan mereka tidak bisa menyediakan 15 ribu batik. Solusinya, dilakukan kerja sama dengan perusahaan daerah untuk menyediakan memodal," ujarnya.

Marwan mengatakan untuk produksi batik tersebut biasanya sesuai dengan seberapa besar pesanan, seperti untuk peserta Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) di daerah setempat.

"Adanya sentra tenun di Lintau Buo diharapkan siswa didik disana bisa membantu produksi batik untuk anak-anak di beberapa sekolah," ujarnya.*

Baca juga: Batik Tanah Liek Sumbar diangkat sebagai ikon baru fesyen Smesco

Baca juga: Batik Mandeh Rubiah dipamerkan di New York

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019