Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyambut gembira sekaligus mendukung penuh keputusan Presiden Joko Widodo, yang menunjuk Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi baru Ibu Kota Pemerintahan Republik Indonesia.

"Kaltim itu kan saudara kita juga. Semoga dengan terpilihnya Kaltim, bisa menjadi berkah bagi semua sekaligus membawa Indonesia semakin maju serta bermartabat," kata Sugianto di Palangka Raya, Selasa.

Baca juga: KPK akan pindah ke ibu kota baru di Kaltim

Baca juga: Menteri PANRB: ASN muda wajib pindah ke ibu kota baru

Baca juga: Menteri PUPR jelaskan tahapan pembangunan ibu kota baru pada 2020

Baca juga: Dewan respons positif pemindahan ibu kota ke Kaltim


Dia pun mengajak seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Kalteng untuk tetap semangat dan tidak perlu berkecil hati dengan terpilihnya Kaltim. Sebab, menurut dia, terpilihnya Kaltim juga akan berdampak pada kemajuan pembangunan di Kalteng.

Sugianto mengatakan lokasi ibu kota yang telah diputuskan itu tidak jauh dari daerah aliran sungai (DAS) Barito, Khususnya Barito Utara dan Barito Timur, sehingga layak untuk dijadikan daerah penyangga nantinya.

"Yang harus kita lakukan sekarang adalah berbenah dan mempersiapkan segala sesuatunya, agar DAS Barito bisa menjadi daerah penyangga ibu kota RI," kata Sugianto.

Orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu pun meminta kepala daerah yang ada di DAS Barito, lebih intens berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dalam penyusunan program pembangunan, khususnya bidang infrastruktur.

Dia mengatakan komunikasi dan koordinasi juga perlu lebih intens ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR), agar pembangunan infrastruktur di wilayah DAS Barito semakin pesat.

"Penyusunan perencanaan pun jangan asal dan tidak tuntas. Harus berpikir jangka panjang dan memberikan dampak yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," kata Sugianto.

Dia pun mencontohkan ada beberapa pelabuhan yang telah dibangun, namun sampai sekarang tidak dapat dipergunakan. Alhasil, dana yang cukup besar untuk membangunnya terkesan terbuang sia-sia dan tidak memberikan dampak positif terhadap perekonomian.

"Hal seperti itu jangan lagi sampai terjadi. Penyusunan program harus terencana dengan baik, tidak asal dan jangka panjang," demikian Sugianto.

Pewarta: Rendhik Andika/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019