Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Muhammadiyah Amin mengatakan Festival Literasi Zakat dan Wakaf 2019 mendorong pemahaman soal zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf), terutama bagi kalangan milenial.

"Tren zakat dan wakaf meningkat perlu didorong lagi. Zakat trennya lebih tinggi sementara wakaf belum. Sebaiknya dua hal ini harus seimbang," kata Muhammadiyah dalam jumpa pers di kantornya Jakarta, Selasa.

Menurut dia, ziswaf harus terus dipromosikan dengan berbagai cara salah satunya lewat Festival Literasi Zakat dan Wakaf yang berisi banyak kegiatan.

Promosi ziswaf, kata dia, harus dilakukan lewat berbagai lini termasuk program-program dari Kemenag. Saat ini sudah banyak program dari Badan Amil Zakat Nasional dan lembaga amil zakat (LAZ) yang mempromosikan pentingnya berdonasi lewat skema ziswaf.

Kasubdit Edukasi, Inovasi, Kerja Sama, Kemitraan, Zakat dan Wakaf, Wida Sukmawati, mengatakan acara puncak festival akan diselenggarakan pada 6 November 2019.

"Festival zakat dan wakaf diawali kompetisi lomba menulis essai untuk mahasiswa yang bisa diikuti pada 29 Juli-31 Agustus 2019. Kemudian ada seminar Zakat Goes To Kampus di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, pada 2 Oktober 2019," katanya.

Selain itu, dia mengatakan terdapat kompetisi video animasi berdurasi 1-2 menit dan lomba menulis di blog dibuka pendaftarannya pada 20 Agustus-30 September 2019.

Wida mengatakan peserta tidak dipungut biaya untuk mengikuti kompetisi dengan mendaftar dalam jaringan (daring) di laman literasizakatwakaf.kemenag.go.id.

Baca juga: Zakat dan wakaf bisa menjadi kekuatan ekonomi Indonesia, menurut Faisal Basri
Baca juga: Indonesia inisiasi standar pengelolaan wakaf

 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019