Kebakaran adalah tanggungjawab kita bersama oleh karena itu lebih baik mencegah sejak dini.
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa melalui Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) mengimbau warganya untuk terus waspada terhadap kebakaran, khususnya pada musim kemarau.

"Memasuki musim kemarau saat ini potensi terjadinya bencana kebakaran sangat tinggi, mulai dari kebakaran lahan maupun kebakaran rumah," kata Kepala Dinas Damkar Gowa, Rostam Razak, Senin.

Berdasarkan data Damkar, ada 31 kasus kebakaran yang telah ditangani selama periode Januari hingga Agustus 2019 dan dua di antaranya adalah kebakaran lahan.

Selain itu, data juga menunjukkan terjadi peningkatan kasus kebakaran tiga bulan terakhir yakni pada Juni terdapat dua kasus kebakaran, Juli lima kasus kebakaran, sementara Agustus naik hingga delapan kasus kebakaran.

Meningkatnya jumlah kasus kebakaran tersebut maka Dinas Damkar Gowa kembali menegaskan agar masyarakat mengambil peran penting dalam mencegah  kebakaran.

Baca juga: Kapolres Tapin: Perusahaan wajib miliki alat pemadam kebakaran

Baca juga: Dumai siapkan 10 ribu masker antisipasi dampak asap karhutla


Salah satunya berhenti membakar sampah, terlebih hal itu telah diatur dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

"Dari tahun-tahun sebelumnya kita sudah berulang kali mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan langkah antisipasi dalam menghindari terjadinya kebakaran. Apalagi di musim kemarau seperti ini," katanya.

Ia menjelaskan, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menghindari terjadinya bencana kebakaran meliputi; pertama, mengindahkan aturan UU untuk tidak lagi membakar sampah sembarangan.

Selain berefek pada kesehatan dan lingkungan, membakar sampah juga sangat berpotensi memicu terjadinya kebakaran yang bisa menimbulkan kerugian harta benda hingga korban jiwa.

Kedua, berhati dalam menggunakan alat yang rawan memicu api atau mudah terbakar, seperti kertas, kayu, dan plastik.

"Kebakaran adalah tanggungjawab kita bersama oleh karena itu lebih baik mencegah sejak dini," katanya.

Diimbau pula untuk berhati-hati saat menggunakan listrik, menggunakan obat nyamuk bakar dan kompor, termasuk kompor yang menggunakan gas.

"Jangan meninggalkan kompor saat dalam kondisi menyala, begitu pun saat menggunakan lilin harus diawasi dengan baik," katanya.

Ketiga, hal penting lainnya yakni masyarakat umum menyiapkan alat pemadam kebakaran di rumah masing-masing berupa pemadam modern atau alat pemadam api ringan maupun alat pemadam tradisional yakni pasir dalam drum dan karung goni.

Ia mengungkapkan begitu pula bagi perusahaan seharusnya menyiapkan alat proteksi dan sistem proteksi di setiap ruangan yang ada. Sebab perusahaan wajib hukumnya menjaga dan melindungi para pekerjanya dari kebakaran.*

Baca juga: Pemadaman kebakaran di Tahura di Jambi harus gunakan water bombing

Baca juga: Luas karhutla di Sumsel bertambah 147 hektar

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019