Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Komarudin Hidayat menyebut wacana NKRI bersyariah sebagai pepesan kosong karena secara substansi syariat Islam telah dilaksanakan di negara ini.

"Jadi, kita harus kembali ke substansi. Jangan lagi ada label-label itu (bersyariah). Label itu hanya emosi saja itu. Itu (wacana NKRI bersyariah) pepesan kosong saja," kata Komarudin dikutip dari siaran pers di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Din Syamsuddin: tidak ada NKRI bersyariah

Baca juga: Gus Solah: Syariat Islam tetap jalan tanpa rumusan NKRI syariah


Wacana NKRI bersyariah muncul dari rekomendasi Ijtima Ulama IV di Lorin Hotel Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (5/8).

Menurut Komarudin sejatinya NKRI bersyariah yang diwacanakan itu hanya label semata karena substansi agama sudah dilaksanakan di Indonesia.

Komarudin mencontohkan agama mengajarkan antikorupsi, Indonesia punya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Agama mengajarkan antikebodohan, ada pendidikan di negara ini.

"Agama antisakit yang mana ada rumah sakit. Jadi, sebenarnya tanpa label agama pun sejatinya agama itu sudah dilaksanakan," tutur Komarudin.

Komarudin Hidayat mengatakan tantangan bagi tokoh agama adalah menjadikan agama dan penganutnya produktif sehingga tak mudah dikapitalisasi oleh politisi untuk kepentingan politik.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019