Para pemanen sawit dan teh adalah ujung tombak perusahaan dalam meraih kinerja yang baik
Medan (ANTARA) - Manajemen PTPN IV memberikan penghargaan kepada 99 pemanen kelapa sawit dan pemetik teh terbaik yang berasal dari 31 kebun perusahaan itu.

  Pelaksana tugas Dirut PTPN IV, Umar Affandi di Kebun Pabatu, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Sabtu, mengatakan penghargaan berupa pemberian sertifikat dan uang untuk pemanen sawit dan teh terbaik itu sebagai apresiasi kepada pekerja yang sudah menunjukkan kinerja yang baik untuk kepentingan perusahaan.

  Penghargaan juga untuk memacu semangat pekerja lainnya.

  "Ke depannya, semua pekerja diharapkan bisa memberikan kinerja yang optimal kepada perusahaan," ujar Umar yang didampingi direksi lainnya.

  Penghargaan diberikan usai acara peringatan HUT RI ke-74 yang digelar PTPN IV di Lapangan Golf Kebun Pabatu.

  Dengan kinerja optimal para karyawan, maka perusahaan semakin maju dan otomatis manfaatnya dirasakan karyawan.

  "Para pemanen sawit dan teh adalah ujung tombak perusahaan dalam meraih kinerja yang baik, " ujar Umar.

  Oleh karena itu dia berharap prestasi terbaik itu dapat dipertahankan pekerja serta ditingkatkan dan bahkan bisa ditularkan kepada karyawan pemanen lainnya.

  Kriteria karyawan pemanen kelapa sawit dan pemetik teh penerima penghargaan yakni dari kapasitas, disiplin, mutu panen, perilaku, dan loyalitas masing-masing karyawan.

  Pemanen terbaik I menerima uang sebesar Rp5 juta, terbaik II Rp3 juta, dan III Rp2 juta.

  Salah satu penerima penghargaan adalah Jamaludin, karyawan Afdeling IV PTPN IV Kebun Balimbingan, dengan kapasitas panen TBS sebanyak 5,7 ton per hari. Sedangkan Sukiman karyawan Afdeling II PTPN IV Kebun Tobasari, dengan kapasitas petik sebanyak 325 kg daun teh basah per hari.

  Agus, karyawan pemanen teh di Bah Biutong yang juga mendapat penghargaan terbaik I, mengatakan bisa melaksanakan pemetikan sesuai kapasitas mesin 350 - 500 kg per hari karena disiplin.

  "Saya tahu kapasitas mesin dan berupaya mencapai target," ujar Agus.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019