tidak ada firasat yang saya rasakan, hingga kemarin saya dapat info itu jam tiga sore Wita
Makassar (ANTARA) - Sejumlah karangan bunga berisi ucapan duka untuk almarhum Briptu Haedar, korban penyanderaan oleh kelompok kriminial bersenjata (KKB) di Papua, tampak memenuhi halaman rumah orang tua almarhum di Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Selasa.

Almarhum Briptu Haedar yang merupakan anggota Polda Papua ini ditemukan meninggal dunia tidak jauh dari lokasi penyanderaan oleh sekelompok orang dari KKB di Kampung Usir Kabupaten Puncak Provinsi Papua pada Senin (12/8).

Atas permintaan keluarganya, Briptu Haedar rencananya akan diberangkatkan dari Papua ke Sulawesi Selatan, dan akan dimakamkan pada petang hari.

Orang tua almarhum Briptu Haedar, Kaharuddin menyatakan sama sekali tidak mendapatkan firasat atas meninggalnya putra sulungnya dari tiga bersaudara itu.

"Tidak ada firasat yang saya rasakan, hingga kemarin saya dapat info itu jam tiga sore Wita," ungkap Kaharuddin.

Kondisi jaringan telekomunikasi yang kurang baik selama ini, kata dia, sehingga komunikasi antara keluarga jarang berkomunikasi langsung dengan almarhum Briptu Haedar,

"Karena susahnya jaringan, saya terakhir komunikasi dengan dia (Haedar) saat Idul Fitri yang lalu," ujarnya.

Pantauan di rumah duka di Jalan Perkebunan Desa Siawung Kabupaten Barru tampak sejumlah anggota Brimob Polda Sulsel tengah bersiap untuk menjemput jenazah Briptu Haedar yang akan tiba Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada siang hari ini.

Selain karangan bunga dari sejumlah pejabat Polda Sulsel, juga kerabat dan masyarakat turut datang melayat di rumah duka almarhum Briptu Haedar di Kabupaten Barru, sejak Selasa pagi.

Baca juga: KKB tembaki anggota TNI saat kirim logistik ke Distrik Nirkuri Papua
Baca juga: Tiga polisi korban penembakan KKB Papua naik pangkat luar biasa
Baca juga: Pembangunan di Nduga tidak berhenti pascapenembakan Pratu Usman

Pewarta: Laode Masrafi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019