Meulaboh (ANTARA) - Satu unit Helikopter jenis Kamov dengan nomor registrasi RA-31009 milik Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Jumat  gagal berangkat ke Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, guna membantu pemadaman api akibat cuaca buruk.

Helikopter berwarna putih tersebut hingga Jumat malam masih berada di landasan udara (Lanud) Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar setelah sebelumnya tiba dari Provinsi Riau pada Kamis (8/7) lalu.

"Informasi yang kami terima, helikopter milik BNPB tidak jadi berangkat karena di Banda Aceh dan sekitarnya sedang cuaca buruk, sehingga helikopternya tidak bisa terbang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, Dr Muktaruddin diwakili Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Mashuri kepada ANTARA, Jumat malam di Meulaboh.

Informasi yang mereka peroleh, apabila cuaca membaik, helikopter tersebut akan berangkat ke Aceh Barat dari Lanud Sultan Iskandar Muda Aceh Besar pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Menurutnya, kedatangan helikopter tersebut diharapkan dapat membantu pemadaman api dari udara akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat sejak awal Juli 2019 lalu, dan hingga saat ini masih belum bisa dipadamkan.

Mashuri mengakui upaya pemadaman api yang dilakukan BPBD, TNI, Polri, relawan serta kalangan masyarakat di daerah itu kini semakin meluas dan sulit dipadamkan dengan peralatan yang ada, karenalokasi kebakaran lahan yang terjadi di tiga kecamatan di Aceh Barat seperti Meureubo, Johan Pahlawan dan Bubon berada di tengah hutan dan sulit dijangkau.

Selain itu, terbatasnya alat dan sumber air juga menyebabkan upaya pemadaman hingga Jumat malam masih sulit dilakukan.

"Dengan adanya helikopter milik BNPB ini, kami berharap pemadaman api di Aceh Barat dapat segera teratasi," tambahnya.

Baca juga: Karhutla di Aceh Barat dekati permukiman warga
Baca juga: Bupati Aceh Barat: BNPB kirim satu helikopter padamkan karhutla
Baca juga: Karhutla di Aceh Barat meluas capai 121,8 hektare

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019