Jeremy Hunt mengatakan masih ada celah untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir itu. Tapi, ia memperingatkan kalau Teheran memiliki senjata nuklir, kawasan itu akan memasuki "situasi beracun dan berbahaya".
"Iran masih setahun lagi dari pengembangan senjata nuklir. Menurut kami, masih ada celah kecil untuk mempertahankan kesepakatan tersebut tetap hidup," kata Hunt di dalam satu pernyataan.
Ia menambahkan, "Jika Iran memiliki senjata nuklir, maka negara lain di wilayah itu akan memiliki senjata nuklir."
Hunt berjanji bahwa ia akan melakukan segala upaya untuk mencegah negara di kawasan tersebut mengembangkan senjata nuklir dan ia akan membangun kepemimpinan yang dipelopori oleh Inggris, Jerman dan Prancis guna melindungi dan memelihara kesepakatan itu serta mendorong Iran agar mematuhinya.
Ia juga mengatakan Inggris dan AS tidak sepakat mengenai perjanjian nuklir tersebut. Kedua negara memiliki pandangan berbeda mengenai cara menghapuskan senjata nuklir di wilayah itu. Hunt menekankan keinginan Inggris untuk menyelamatkan kesepakatan itu dan menemukan cara ke luar dari krisis.
Pada Ahad (14/7), Inggris, Prancis dan Jerman mengeluarkan pernyataan bersama. Di dalam pernyataan tersebut, mereka mengungkapkan keprihatinan yang mendalam dan kekhawatiran mengenai peningkatan ketegangan di wilayah itu. Mereka menyeru masyarakat internasional agar bertindak secara bertanggung jawab serta secara bersama untuk menurunkan ketegangan dan melanjutkan dialog.
Komentar dan peringatan menteri luar negeri tersebut dikeluarkan di tengah ketegangan yang meningkat antara Inggris dan Iran setelah marinir kerajaan itu dua pekan lalu menangkap kapal minyak Iran di lepas pantai Gibraltar dan Iran mengancam akan menahan kapal tanker Inggris di Teluk, sehingga memaksa kapa perang Inggris mengarahkan senjata ke beberapa kapal Iran.
Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Kesepakatan Iran hampir kandas, Eropa evaluasi langkah selanjutnya
Baca juga: Iran sambut upaya Prancis untuk selamatkan kesepakatan nuklir
Baca juga: AS bertekad terus tekan ekonomi Iran
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019