Tokyo (ANTARA) - Gempa dahsyat dan dangkal melanda pantai Jepang bagian barat laut di sekitar Prefektur Niigata pada Selasa, memicu tsunami kecil, mengguncang bangunan dan memutus aliran listrik ke sekitar 9.000 bangunan.

Gempa berkekuatan 6,4, menurut Survei Geologi AS (USGS), berlangsung selama 20 detik dan kerusakan termasuk tanah longsor yang menutup jalan, menurut laporan NHK. Tidak ada laporan awal tentang korban tewas atau kebakaran.

Pihak berwenang mencabut peringatan tsunami setinggi 0,2-1,0 meter untuk wilayah tersebut setelah gelombang beberapa sentimeter melanda bagian pantai Niigata.

Tsunami hingga satu meter dapat menyebabkan banjir dan kerusakan di daerah pantai dan tepi sungai, meskipun banyak garis pantai Jepang dijaga oleh dinding laut.

"Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk memberikan langkah-langkah manajemen bencana termasuk operasi penyelamatan nyawa dan penyelamatan dan telah menginstruksikan para pejabat untuk memberikan informasi secara tepat waktu dan akurat," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga - juru bicara pemerintah terkemuka - pada briefing media.

Gempa terjadi pada pukul 10.22 malam waktu setempat (1322 GMT Kamis) pada kedalaman 12 kilometer (7.5 mil), kata USGS.

Kekuatan gempa itu tercatat pada 6,7 menurut Badan Meteorologi Jepang, dan di beberapa tempat mencapai kekuatan enam poin pada tujuh poin "Shindo" badan itu, atau Skala Intensitas Seismik, yang mengukur gerakan tanah pada titik-titik tertentu. Cara pengukuran ini berbeda dengan magnitudo yang menyatakan jumlah energi dilepaskan.

Pembangkit nuklir Kashiwazaki-Kariwa di Tokyo Electric Power Co (Tepco) tidak terkena dampak gempa, yang terjadi di 85 km (53 mil) timur laut dari lokasi tersebut. Semua tujuh reaktornya sudah dinon-aktifkan, kata NHK.

Seorang juru bicara Tepco mengatakan inspeksi awal tidak menunjukkan kerusakan pada pabrik, dan inspektur akan melakukan pemeriksaan lebih rinci.

Gempa itu juga menghentikan sementara layanan kereta ekspres di wilayah tersebut. Beberapa jalan juga ditutup, menurut NHK.

Sumber: Reuters
Baca juga: Cara Jepang hadapi gempa dan tsunami
​​​​​​​
Baca juga: Jepang pamerkan bangunan anti gempa dan tsunami

​​​​​​​

Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019