Bogor (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur memaparkan kemajuan demokrasi Indonesia kepada sejumlah tokoh penting demokrasi di Ethiopia sehari sebelum pelaksanaan Pileg dan Pilpers (17/4).

Pertemuan dan diskusi yang berlangsung pada Selasa (16/4) tersebut diselenggarakan dalam bentuk working lunch di Wisma Indonesia, Addis Ababa, kata Dubes Al Busyra Basnur dalam penjelasan persnya yang diterima ANTARA di Bogor, Jumat.

Ia mengatakan peran Indonesia dalam memajukan demokrasi ditunggu banyak negara di kawasan Afrika khususnya Ethiopia, terlebih lagi Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, menjadi markas kantor African Union, organisasi 55 negara Afrika.

Indonesia, menurut Dubes Al Busyra Basnur, adalah negara yang telah berhasil manjalani transisi demokrasi tanpa pertumpahan darah dan mengalami perkembangan demokrasi yang pesat sejak reformasi 1997-1998.

Karena itu, Indonesia perlu berbagi pengalaman dengan negara-negara lain terutama negara-negara yang sedang dalam transisi dan dalam proses demokrasi. Indonesia telah menunjukkan peran nyata dalam mendorong kemajuan demokrasi di berbagai kawasan dunia.

Hadir dalam acara itu Solomon Ayele Dersso, PhD, Direktur Amani Africa; Hallelujah Lulie, Direktur Program Amani Africa; Duta Besar Kasahun Dender Melese, Wakil Direktur Eksekutif Centre for Dialogue, Research and Cooperation (CDRC); Dr. Dima Noggo, tokoh politik Oromo; Bitania Tadesse, Amani Africa; dan Tsion Nega Tsara, Universitas Addis Ababa.

Tsion Nega adalah peserta Bali Democracy Students Conference (BDSC) 2018 yang diselenggarakan bersamaan dengan Bali Democracy Forum (BDF) 2018 di Bali.

Seperti dikutip Dubes Al Busyra Basnur, Solomon mengatakan bahwa sejak terpilihnya Abiy Ahmed sebagai Perdana Menteri Ethiopia sejak April 2018, demokrasi menjadi isu sentral di Ethiopia.

Pemerintah Ethiopia kini memprioritaskan reformasi dan promosi demokrasi. Dikatakan, sejumlah langkah reformasi gencar dilakukan, seperti keterbukaan politik, penegakan hukum, kebebasan pers dan penegakan hak asasi manusia.

Pada jamuan makan siang itu, Duta Besar Al Busyra menjelaskan perkembangan dan kemajuan demokrasi di Indonesia, termasuk Bali Democracy Forum (BDF) suatu forum tahunan tingkat menteri yang diselenggarakan Indonesia sejak 2008.

Dijelaskan pula tentang peran internasional Indonesia dalam mendorong kemajuan demokrasi baik pada tingkat regional maupun internasional, termasuk penyelenggaraan BDF Chapter Tunis dan BDF Chapter Berlin.

Dari pertemuan tersebut, disepakati akan diselenggarakan Panel Diskusi tentang peranan demokrasi dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat bertempat di Addis Ababa.

Panel diskusi itu akan dihadiri oleh pejabat pemerintah, tokoh dan pengamat demokrasi, lembaga wadah pemikir (think-tank), pusat penelitian, akademisi dan millennials Ethiopia, katanya.

 

Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019