"Turki menduga penarikan AS dari Suriah akan berlanjut dan satu zona aman akan dibentuk di bawah kendali Turki," katanya.
Ankara (ANTARA) - Turki bukan hanya seorang klien jet tempur buatan AS F-35 tapi juga mitra teknologinya, kata pembantu presiden Turki pada Kamis (18/4).

Ketika berbicara kepada wartawan setelah satu pertemuan Kabinet di Ibu Kota Turki, Ankara, Ibrahim Kalin mengatakan, "Turki adalah dan akan terus menjadi mitra teknologi F-35. Kami bukan hanya klien atau pembeli jet F-35."

Ketegangan antara AS dan Turki telah mencapai titik didih dalam beberapa bulan belakangan ini; Turki siap mulai menerima sistem rudal permukaan-ke-udara buatan Rusia S-400, yang dikatakan Washington akan membahayakan peran Turki dalam program jet tempur F-35 dan yang dapat memicu sanksi Kongres.

Turki pada 2017 memutuskan untuk membeli sistem S-400, setelah upaya yang berlarut-larut untuk membeli sistem pertahanan udara dari AS tanpa keberhasilan.

Kalin, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi, juga menyoroti keprihatinan Ankaran dan harapan mengenai krisis Suriah.

"Turki menduga penarikan AS dari Suriah akan berlanjut dan satu zona aman akan dibentuk di bawah kendali Turki," katanya.

Washington mempertahankan hampir 2.000 prajurit di Suriah setelah pengumumannya bahwa hanya beberapa ratus personel akan tetap ada di Suriah setelah upaya penarikan pasukannya.

Pada Desember, Presiden AS Donald Trump tiba-tiba mengumumkan penarikan tentara Amerika dari Suriah. Namun, sejak itu Washington telah mundur dan pada Februari mengatakan beberapa ratus prajurit akan tetap berada di sana untuk misi pemelihara perdamaian dan menciptakan zona aman.

AS juga telah menyatakan zona aman takkan melibatkan personel YPG, cabang organisasi teror PKK di Suriah.

Walaupun tanggap bagi penarikan tentara AS telah lewat, Washington belum mengurangi jumlah personel militernya di Suriah.

Kalin mengatakan zona aman "de fakto" telah dibentuk di dalam perbatasan Turki -Suriah melewati Konta Manbij di Suriah Utara.

Prioritas Turki di Suriah ialah "membuat kesepakatan Idlib jadi permanen", ia menekankan.

Setelah pertemuan pada September lalu antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, kedua pihak sepakat untuk membentuk zona demiliterisasi di Idlib, Suriah.

Berdasarkan kesepakatan itu, kelompok oposisi Idlib akan tetap berada di daerah tempat mereka sudah ada, sementara Rusia dan Suriah melakukan patroli guna mencegah pertempuran baru.

Sumber: Anadolu Agency
 

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019