Havana (ANTARA) - Pangeran Charles dan istrinya, Camilla, bertemu dengan Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel pada Senin (25/3) dalam kunjungan resmi pertama oleh anggota kerajaan Inggris ke Pulau Karibia itu walaupun sekutu utama Inggris, Amerika Serikat, berusaha mengisolasi pemerintahan komunis itu.

Pertemuan di Istana Revolusi tersebut mengisi sepanjang hari pertama pasangan tersebut di Havana. Di sana mereka mengelilingi pusat kolonial, membuka selubung sebuah patung dramawan Inggris, Shakespeare, dan mengunjungi studio dansa mantan bintang balet kerajaan, Carlos Acosta.

Lawatan tiga-hari tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan Inggris-Kuba sebagai bagian normalisasi lebih luas relasi pulau itu dengan Barat, walaupun pemerintahan Trump telah berusaha tak ingin mengendurkan hubungan antara Kuba dan AS.

Washington juga terus menyalahkan Kuba sehubungan dengan krisis di Venezuela, sekutunya.

Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan kepada timpalannya melalui pembicaraan telepon pada Senin, ia berharap kunjungan keluarga kerajaan itu akan mendorong kerja sama sementara mengimbau Kuba untuk memainkan "peran lebih konstruktif menyelesaikan krisis Venezuela."

"Kami merasa terhormat menerima mereka dan menunjukkan kepada keduanya dengan bangga negara kami," kata Diaz-Canel, yang menggantikan Raul Castro, sebagai presiden April lalu, dalam cuitannya pada Senin. "Kunjungan tersebut memperlihatkan hubungan baik kami."

Sumber: Reuters


Baca juga: Pangeran Charles mulai lawatan Karibia termasuk Kuba
Baca juga: Ulang tahun Meghan Markle, ucapan selamat dari anggota kerajaan dan sindiran dari saudara

 

Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019