Quneitra, Suriah (ANTARA) - Rakyat Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel, baru-baru ini menggelar protes di Bundaran Majdal Chams untuk mengecam pernyataan Presiden AS Donald Trump untuk "mengakui kedaulatan Israel" atas Dataran Tinggi Golan.

Peserta protes tersebut menegaskan komitmen pada tanah air mereka, Suriah, dan menyatakan Dataran Tinggi Golan akan kembali ke kedaulatan Suriah.

Mereka mencela sikap bermusuhan Trump dan anggota pemerintahnya, dan mengatakan mereka tak memiliki mordal dan dasar hukum serta melanggar keabsahan internasional.

Dalam konteks yang sama, protes diselenggarakan oleh masyarakat dan pegiat sipil di Provinsi Guneitra di Ein At-Tineh di seberang Kota Kecil Majdal Chams, yang diduduki Israel, untuk mengecam pernyataan Trump dan menyampaikan dukungan buat rakyat Dataran Tinggi Golan.

Peserta protes menegaskan bahwa Rakyat Suriah bertekad untuk membebaskan seluruh Dataran Tinggi Golan, demikian laporan Kantor Berita Suriah, SANA --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin siang.

Sebelumnya Uni Parlemen Antar-Arab (AIPU) telah menolak pernyataan Trump mengenai Dataran Tinggi Golan.

"Pernyataan itu memperlihatkan mental hegemoni dan ketidak-pedulian pemerintah AS --yang memandang masalah regional dengan kaca-mata Zionis dan melayani kepentingan kaum pendudukan Israel," kata AIPU.

Ditambahkannya, pernyataan Trump menimbulkan bias sistematis, dukungan langsung buat penguasa pendudukan dan serangan nyata terhadap hak asasi rakyat Suriah.

Sumber: SANA
 

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019