Islamabad (ANTARA) - Pakistan menginginkan perdamaian dengan India, dan mereka sebaiknya menitikberatkan pada kesehatan dan pendidikan, kata Presiden Pakistan Arif Alvi pada Sabtu dalam parade untuk menunjukkan keunggulan militernya setelah kebuntuan yang menegangkan antara kedua negara bertetangga pemilik senjata nuklir.

Konflik kedua negara itu pecah bulan lalu setelah serangan bom bunuh diri yang diakui oleh kelompok militan yang berkedudukan di Pakistan di kawasan Kashmir India yang menewaskan 40 personel polisi para militer.

"Kami tak percaya perang dan ingin memecahkan masalah melalui dialog," kata Presiden Alvi dalam pidato Hari Republik Pakistan. "Daripada berperang kita sebaiknya fokus pada kesehatan dan pendidikan."

Pesawat-pesawat tempur Pakistan terlibat dalam pertempuran udara dengan pesawat India di atas Kashmir yang diperselisihkan dan terbagi dua pada 27 Februari, sehari setelah serangan oleh jet-jet India atas apa yang dikatakannya sebagai kamp militan di Pakistan.

Dalam bentrokan pertama sejak perang terakhir mereka tahun 1971, Pakistan menjatuhkan pesawat India dan menangkap pilotnya setelah keluar dari pesawat di wilayah Kashmir yang dikendalikan Pakistan.

Pilot itu kemudian dibebaskan oleh Pakistan sebagai isyarat perdamaian.

Presiden yang memegang jabatan seremonial ini mengatakan India telah menyalahkan Pakistan atas serangan bunuh diri itu tanpa bukti, yang dikatakannya tak bertanggung jawab.

Parade militer pada Sabtu mencakup pertunjukan udara dengan memperlihatkan jet tempur JF-17 buatan Pakistan. Salah satu pesawat itu berhasil menjatuhkan pesawat India bulan lalu.

"Parade hari ini mengirim pesan bahwa kami orang-orang yang cinta damai tetapi kami tidak akan pernah melupakan pertahanan kami," kata Alvi.

Parade itu dihadiri Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, yang diundang untuk menghadiri acara tersebut sebagai tamu utama, an Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.

Khan mengatakan di Twitter sebelumnya bahwa ia menerima pesan dari PM India Narendra Modi dengan ucapan selamat atas Hari Republik dan menyerukan perdamaian dan kerja sama aregional.

"Saya sambut baik pesan PM Modi untuk rakyat kami," kata Khan. "Saya yakin saatnya untuk mulai dialog komprehensif dengan India mengatasi dan menyelesaikan semua isu.

Perselisihan mengenai Kashmir memicu dua dari tiga perang antara India dan Pakistan setelah kemerdekaan tahun 1947. Mereka terlibat perang kedua tahun 1965, dan ketiga tahun 1971 karena sebagian besar terkait masalah yang kemudian jadi Bangladesh.

Baca juga: Militer India-Pakistan sepakat redakan ketegangan di perbatasan

Sumber: Reuters






 

Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2019