Aljier (ANTARA) - Partai politik terbesar kedua di dalam aliansi pemerintah di Aljazair menolak pernyataan juru bicaranya pada Rabu (20/3) bahwa pencalonan Presiden Abdelaziz Bouteflika untuk masa jabatan kelima "adalah kekeliruan".

Partai Pertemuan Terbuka Demokrasi Nasional (RND), yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Ahmed Ouyahai, yang belum lama ini meletakkan jabatan sehubungan dengan protes rakyat terhadap berlanjutnya masa jabatan Bouteflika, menyatakan pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Juru Bicara Ahmed Chehab Siddiq "dengan cara yang provokatif". Untuk itu, ia ditanyai selama wawancara pada Selasa dengan stasiun televisi swasta El-Bilad.

Selama wawancara itu, Siddiq menggambarkan pencalonan Bouteflika dalam pemilihan presiden, yang dijadwalkan diselenggarakan pada 18 April, adalah kekeliruan dalam penilaian, demikian laporan kantor berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.

"Kami tidak memiliki keberanian untuk mengatakan dengan keras apa yang akan terjadi. Kami tidak yakin mengenai pencalonan presiden sehubungan dengan kondisi kesehatannya," tambah Siddiq.

Wawancara dengan Siddiq kadangkala dilakukan "dengan cara langsung dan provokatif yang membuat rekan kami (Siddiq) kadangkala melenceng dari posisi Partai Pertemuan Terbuka Demokrasi Nasional yang diketahui", kata partai itu di dalam pernyataan tersebut.

Pernyataan partai itu juga menambahkan bahwa posisi partai telah disampaikan dengan jelas oleh pemimpinnya, Ouyahia, di dalam surat yang ia tujukan kepada semua anggota partai. Ditambahkannya, posisi tersebut meliputi "penghargaan partai dan kesetiaan kepada presiden republik".

Beberapa hari sebelumnya, Ouyahia menyeru partainya agar "menanggapi sesegera mungkin tuntutan gerakan rakyat" tapi juga menekankan dukungannya buat peta jalan yang disampaikan oleh Bouteflika guna mengatasi krisis di negeri itu, yang telah sejalan dengan protes rakyat.

Pekan lalu, Bouteflika (82) menunda pemilihan umum --yang dijadwalkan untuk 18 April dan menarik pencalonannya setelah berpekan-pekan protes rakyat terhadap pencalonannya untuk masa jabatan kelima.

Rakyat Aljazair melancarkan demonstrasi besar di beberapa bagi negeri tersebut pada Jumat guna menentang tindakan itu dan menyebutnya perpanjangan masa jabatan keempat Bouteflika.

Pada Februari, Front Pembebasan nasional, yang memerintah Aljazair, mencalonkan Bouteflika --yang telah memerintah Aljazair sejak 1999-- untuk pemilihan presiden.

Sumber: Anadolu Agency

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019