Beirut (ANTARA) - Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dukungan Amerika Serikat pada Jumat membantah telah membuat perjanjian untuk menyerahkan para petempur IS yang ditangkap asal Irak atau keluarga mereka ke Irak.

Juru bicara SDF Kino Gabriel mengutip para pejabat Irak yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan baru-baru ini yang menyebutkan sudah ada kesepakatan untuk menyerahkan para petempur IS asal Irak dan anggota keluarga mereka ke Baghdad.

"(SDF) membantah keabsahan pernyataan-pernyataan tersebut dan menjelaskan bahwa tak ada perjanjian seperti itu dengan pemerintah Irak," kata Gabriel dalam pernyataan yang dicuit oleh SDF.

Para pejabat Irak mengatakan pada Februari bahwa SDF, yang berusaha merebut kantung terakhir IS di bagian timur Suriah, telah menyerahkan lebih 280 tawanan asal Irak dan asing ke pihak militernya dan sudah ada perjanjian untuk menyerahkan para petempur lagi.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan pada Senin bahwa sekitar 2.000 warga Irak di Suriah, termasuk kaum wanita dan anak-anak yang telah meninggalkan kantung IS itu, dipekirakan akan dipulangkan dalam beberapa pekan berdasarkan satu perjanjian dengan Baghdad.

SDF telah menangkap ribuan petempur IS dalam operasinya di teritorial kelompok itu sejak 2015, yang berkulminasi pada serangan terhadap kantung terakhir IS di Baghouz, di bagian timur Suriah.

Puluhan ribu orang telah keluar dari Baghouz dan kawasan-kawasan di dekatnya sejak SDF mulai melancarkan "serangan akhir" tiga bulan lalu, termasuk sejumlah besar pendukung IS dan para anggota keluarga mereka, termasuk warga Irak.

Ini telah menimbulkan krisis kemanusiaan di kamp-kamp pengungsian yang dirancang hanya untuk menampung sejumlah kecil orang.

Nasib orang-orang asing juga telah membuat satu tantangan, dengan SDF menuding beberapa negara tak berbuat cukup untuk mengambil warga negaranya.

Sumber: Reuters
sdfBaca juga: SDF dukungan AS serang wilayah kantong terakhir ISIS
Baca juga: ISIS masih bisa lancarkan serang balik di Raqqa

Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019