Hanoi (ANTARA News) - Pemilihan Vietnam sebagai tuan rumah pertemuan puncak antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada bulan ini menunjukkan bahwa negara Asia Tenggara itu menuju arah yang tepat, kata Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Selasa.

Pekan lalu, Trump mengatakan dia berniat menggelar pertemuan kedua dengan Kim di Ibu Kota Vietnam Hanoi pada 27-28 Februari. Pertemuan itu digelar setelah pertemuan puncak yang tidak diduga sebelumnya antara kedua pemimpin tersebut pada 11 Juni lalu di Singapura.

"Peristiwa penting ini menunjukkan bahwa lingkungan investasi Vietnam cukup baik, model pembangunan Vietnam berjalan ke arah yang tepat, serta khususnya keamanan dan keselamatan di Vietnam yang luar biasa," kata Phuc di hadapan para pejabat pemerintahan di Bursa Efek Hanoi, demikian Reuters melaporkan.

Related News: Singapura desak Korea Utara

"Vietnam akan memperlihatkan peran internasionalnya dan melakukan yang terbaik untuk membuat nama `Vietnam` menggema di dunia," kata Phuc.

Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh akan menggelar kunjungan ke Korea Utara menjelang pertemuan puncak tersebut, yaitu pada 12-14 Februari.

Model reformasi Vietnam menuai pujian saat negara itu bersiap menggelar pertemuan puncak tersebut. Vietnam dianggap menjadi contoh tepat bagi perbaikan ekonomi Korea utara yang miskin dan terisolasi.

Tahun lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Korea Utara bisa mencontoh Vietnam. Menurutnya, Trump yakin bahwa Pyongyang bisa meniru langkah Hanoi untuk menjalin hubungan yang normal dengan Washington dan mencapai kemakmuran.

Redaktur: I Wayan Yoga H/Eliswan Azly

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019