Washington (ANTARA News) - Presiden Donald Trump tidak menjanjikan presiden Turki itu untuk mengekstradisi Fethullah Gulen, ulama Turki yang tinggal di AS, demikian diungkapkan seorang pejabat tinggi Gedung Putih, Senin (17/12).

"Ketika melakukan pertemuan dengan Presiden Erdogan di G20, Presiden (Trump, red) tidak menyatakan janji akan mengekstradisi Fethullah Gulen," kata pejabat tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya.

Erdogan menuding Gulen sebagai sosok yang bertanggung jawab di balik percobaan kudeta pada 2016. Saat itu, tentara-tentara yang bertingkah laku aneh merebut tank-tank dan helikopter serta menyerang parlemen dan menembaki para warga sipil tak bersenjata.

Gulen sendiri membantah terlibat dalam kudeta yang gagal tersebut.

Turki telah sekian lama berusaha agar Gulen diekstradisi. Pemuka agama itu telah mengasingkan diri di AS selama hampir dua puluh tahun.

Pada Minggu (16/12), Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengklaim bahwa Trump mengatakan kepada Erdogan, dalam pertemuan mereka di Buenos Aires, bahwa Amerika Serikat "sedang mempertimbangkan pengekstradisian Gulen dan orang-orang lainnya."

Trump bulan lalu mengatakan ia tidak mempertimbangkan untuk mengekstradisi sang ulama di tengah perkiraan bahwa ia akan melakukannya sebagai upaya untuk menurunkan tekanan Turki terhadap Arab Saudi menyangkut pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi di Istanbul.

 Baca juga: Turki katakan Trump bekerja untuk ekstradisi Gulen, ulama yang diburu


Sumber: Reuters
Editor: Tia Mutiasari/Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018