Beijing (ANTARA News) - Jack Ma, pendiri perusahaan raksasa di bidang perdagangan elektronik asal China Alibaba, membantah isu mengenai pemindahan aset senilai 120 miliar RMB (Rp259,8 triliun) ke luar negeri.

"Kami butuh belajar agar bisa bertahan di samudera isu, meskipun gerakan renang kami masih kacau. Sungguh melelahkan setiap hari berurusan dengan isu yang kadang-kadang penjelasan hanyalah memperburuk keadaan," katanya dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Tianjin itu, Jumat (21/9).

Mantan guru bahasa Inggris yang namanya masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia setelah memelopori bisnis "e-commerce" itu baru saja mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Alibaba mulai tahun depan.

Ma mengaku keputusannya mengundurkan diri dari "gurita raksasa" China itu telah dibuat sejak tiga tahun yang lalu.

Pria bernama asli Ma Yun itu mengaku sebagai orang yang beruntung bisa memimpin Alibaba sampai meraih kesuksesan hingga hari ini.

"Keberuntungan itu tidak akan selamanya dan jalan terbaik adalah melanjutkan torehan Anda kepada orang lain agar memiliki kesempatan, meskipun kecil. Memberikan anak muda kesempatan sama halnya memberikan diri Anda memiliki banyak kesempatan," tutur Ma sebagaiamana ditulis Sina Weibo.

Ia mengungkapkan bahwa cita-citanya pada masa mendatang hanya untuk pendidikan, pelestarian lingkungan, dan kewirausahaan.

Tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-54 dan peringatan Hari Guru di China pada 10 September 2018, Ma mengumumkan pengunduran dirinya sekaligus menunjuk juniornya, Daniel Zhang, sebagai CEO Alibaba mulai tahun depan.

Keputusan pria yang pernah ditunjuk sebagai penasihat Presiden Joko Widodo di bidang "e-commerce" itu mengundang berbagai tanggapan, baik di daratan Tiongkok maupun di belahan dunia lainnya.

Baca juga: Jack Ma khawatir perang dagang AS-China berlangsung puluhan tahun

Baca juga: Inilah Daniel Zhang, sosok pengganti Jack Ma

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018