Nanning, China (ANTARA News) - Pemerintah Wilayah Otonomi Guangxi memprakarsai pembangunan sistem masyarakat digital ASEAN-China melalui pertukaran budaya antara kedua belah pihak.

"Pada era informasi seperti ini, momentum perkembangan internet harus lebih menarik agar pertukaran China-ASEAN makin meningkat di bidang hiburan, budaya, komunikasi, dan pendidikan melalui media siber," kata Wakil Kepala Wilayah Otonomi Guangxi Huang Junhua dalam Forum Hub Informasi ASEAN-China (CAIHF) di Nanning, Kamis.

Oleh sebab itu, dia berharap pertemuan di Ibu Kota Wilayah Otonomi Guangxi tersebut bisa menjadi ajang bertukar pengalaman tentang tren, kebijakan, dan mekanisme pembangunan budaya internet di masing-masing negara.

"Hal ini penting agar kerja sama China-ASEAN juga mampu meningkatkan kreativitas, teknologi, arus modal, dan pemasaran kanal budaya kedua belah pihak," ujarnya.

CAIHF yang digelar bersamaan dengan Pameran Produk ASEAN-China (CAEXPO) itu dihadiri 250 orang dari kalangan pemerintah, pengusaha, industri, dan wartawan dari China dan 10 negara di kawasan Asia Tenggara.

Forum tersebut juga menjadi ajang pembahasan dan penyusunan konsep, penyatuan ide, dan pemikiran baru untuk membangun budaya siber masyarakat di kawasan.

Baca juga: Perdagangan China-Asean tumbuh 6,6 kali

Guangxi akan memprakarsai pembangunan pemerintahan digital, perekonomian digital, masyarakat digital, infrastruktur digital guna mengintegrasikan teknologi baru sehingga China-ASEAN akan menikmati momentum kemajuan bidang perekonomian, demikian ringkasan kegiatan yang dibagikan kepada para peserta CAIHF.

Pada forum tersebut masing-masing delegasi, termasuk dari Indonesia mendapatkan kesempatan berbicara mengenai iklim informasi internet budaya, media, dan film.

Editor: Gusti Nur Cahya Aryani

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018