Missouri (ANTARA News) - Para penyelam pada Jumat waktu setempat mengevakuasi empat jenazah terakhir dari rongsokan sebuah "perahu bebek", yang tenggelam saat badai di sebuah danau di Missouri, Amerika Serikat.

Kecelakaan itu menewaskan 17 orang dan menjadi salah satu insiden paling maut yang melibatkan wisatawan dalam beberapa tahun terakhir ini di AS.

Kendaraan amfibi bermodel Perang Dunia Kedua itu penuh dengan 31 penumpang, termasuk anak-anak, ketika badai muncul di Danau Table Rock di luar kota wisata, Branson, Missouri, pada Kamis.

Gambar video memperlihatkan perahu itu babak belur dihantam badai.

Wendy Doucey, manajer kantor sheriff Stone County, mengatakan para penyelamat telah menemukan empat jenazah dari perahu bebek yang tenggelam itu pada kedalaman 24 meter di bawah permukaan air.

"Penting untuk mengetahui secara pasti apa yang telah terjadi," kata Gubernur Negara Bagian Missouri Michael Parson dalam acara jumpa pers pada Jumat pagi. "(Tapi) hari ini masih terlalu dini."

Kecelakaan itu mulai terjadi pada Kamis sekitar pukul 19.00 waktu setempat setelah hujan badai mengguyur wilayah tersebut, saat dua perahu bebek sedang berada di danau, kata beberapa pejabat.

Baca juga: 17 tewas akibat kecelakaan perahu di Danau Missouri

Kedua perahu mengarah kembali ke tepian, namun hanya satu yang selamat.

"Dari apa yang saya ketahui, ada rompi-rompi penyelamat di perahu tersebut," kata Sheriff Stone County, Doug Rader, saat jumpa pers.

Ia menolak menjawab pertanyaan soal apakah para penumpang di perahu nahas tersebut mengenakan rompi penyelamat.

Badan Keselamatan Transportasi Nasional beserta Penjaga Pantai AS sedang melakukan penyelidikan, kata para pejabat.

Rader mencatat bahwa kapten perahu selamat namun sang pengemudi perahu tidak.

Para pejabat tersebut tidak memberikan pernyataan menyangkut jati diri ataupun usia para penumpang yang tenggelam.

Perusahaan pemilik perahu bebek, Ripley Entertainment, mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan keluarga para korban.

"Prioritas utama kami adalah keluarga dan karyawan-karyawan kami yang terkena dampak kecelakaan tragis ini," kata juru bicara perusahaan, Suzane Smagala-Potts, Kamis.

Baca juga: Delapan orang tewas akibat kapal wisata terbalik di Missouri

Perahu-perahu bebek, yang mengambil contoh dari kendaraan yang bisa didaratkan dalam penyerangan D-Day serta digunakan untuk kendaraan wisata di seluruh dunia, terlibat dalam sejumlah kecelakaan maut di darat dan air dalam dua dasawarsa terakhir ini.

Tiga belas orang tewas pada 1999 ketika perahu bebek yang mereka tumpangi di dekat Hot Springs, Arkansas, tiba-tiba tenggelam.

Perusahaan pembuat perahu bebek tersebut, Ride the Ducks International LLC, pada 2016 setuju membayarkan satu juta dolar AS setelah salah satu kendaraannya, yang juga bisa dioperasikan di darat, bertabrakan dengan sebuah bus di Seattle. Dalam insiden itu, lima siswa dari luar negeri tewas.

Perusahaan itu mengaku lalai, tidak mematuhi peraturan AS soal pembuatan kendaraan.

Pada 2010, dua wisatawan tewas di Philadelphia ketika perahu bebek yang mereka tumpangi ditabrak sebuah kapal penarik di Sungai Delaware.

(Uu.T008)

Pewarta: Antara
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018