Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri membeli gedung untuk Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru untuk meningkatkan pelayanan terhadap WNI di Malaysia.

Gedung yang beralamat di Jalan Taat No.46 Johor Bahru tersebut sudah ditempati KJRI sejak 2009 dengan sistem sewa, seperti disampaikan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Dengan pembelian gedung itu, KJRI akan memiliki keleluasan melakukan perubahan-perubahan fisik sesuai kebutuhan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan yang kian meningkat bagi sekitar 320 ribu WNI di wilayah kerja KJRI Johor Bahru.

Penandatanganan kontrak jual beli dilakukan di gedung KJRI Johor Bahru. Kemlu diwakili oleh Sekretaris Jenderal, Mayerfas, didampingi Kepala Biro Umum, M.K. Koba, dan disaksikan oleh Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Haris Nugroho.

"Fungsi utama KJRI Johor Bahru bagi Kemlu adalah fungsi pelayanan WNI. Karena itu, gedung tersebut nantinya harus didesain sedemikian rupa untuk kenyamanan maksimum WNI yang membutuhkan pelayanan," ujar Mayerfas.

Saat ini diperkirakan rata-rata 500 WNI setiap harinya yang memerlukan pelayanan di KJRI Johor Bahru. Mulai dari pelayanan paspor, legalisasi kontrak kerja dan penyediaan berbagai surat keterangan.

Selain fasilitas kantor, KJRI Johor Bahru memiliki fasilitas klinik, penampungan sementara dan gedung Sekolah Indonesia Johor Bahru.

Sebagian besar WNI di wilayah kerja KJRI Johor Bahru berprofesi sebagai pekerja migran yang diperkirakan menyumbangkan remitansi tidak kurang dari Rp6 triliun per tahun.

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018