Beirut/Brussels (ANTARA News) - Para diplomat Barat mengungkapkan bahwa Inggris, Jerman dan Prancis hampir merampungkan paket yang melibatkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan membujuk sang presiden untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran.

Trump menyebut kesepakatan nuklir yang ditandatangani 2015 itu sebagai kesepakatan terburuk dan mengancam akan mencampakkannya dengan mengenakan kembali sanksi AS kepada Iran bulan depan.

Di Jenewa, duta besar AS untuk masalah non proliferasi Christopher Ford mengatakan bahwa Washington tidak ingin membuka kembali atau merenegosiasikan kesepakatan nuklir Iran tetapi mengharapkan tetap mengatasi catat perjanjian itu melalui perjanjian tambahan.

Rusia, China, Jerman, Inggris dan Prancis yang semuanya menandantangi kesepakatan nuklir Iran bersama AS, telah bertekad untuk menyelamatkan pakta itu karena dianggap sebagai cara terbaik dalam menghentikan upaya Iran mengembangkan bom nuklir.

Para diplomat Barat berkata kepada Reuters bahwa tiga bulan pertemuan di belakang layar telah berpuncak kepada sebuah paket aturan terpisah yang akan diterapkan kepada Iran dengan harapan memuaskan Trump sehingga tetap memelihara perjanjian nuklir itu.

"Ini menyangkut bagaimanan memuaskan Presiden Trump, bukan soal perjanjian baru dengan Iran," kata seorang diplomat senior Eropa seperti dikutip Reuters.

Inggris, Prancis dan Jerman tak ingin merenegosiasikan perjanjian ini. Alih-alih mereka berusaha menjabarkan aturan-aturan terpisah yang disetujui bersama AS dan Eropa yang melingkupi masalah-masalah yang tak ada kaitannya dengan perjanjian nuklir itu, khususnya dukungan Iran kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad dan menghentikan program peluru kendali Iran.

Dan itu bisa termasuk sanksi baru Uni Eropa kepada Iran, kata para diplomat Barat kepada Reuters.

Kendati ditentang Italia yang memiliki pernjanjian bisnis bernilai miliar dolar dengan Iran, kebanyakan Eropa berada di belakang upaya diplomatik terbaru demi membujuk Trump.

"Kami akan terus membahas hal ini dengan Inggris, Prancis dan juga dengan AS," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas.

Baca juga: Macron kunjungi AS untuk selamatkan perjanjian nuklir Iran


 

Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018