Mangochi (ANTARA News) - Wabah kolera di Malawi yang dianggap sangat sulit diatasi telah merenggut sembilan nyawa dan memengaruhi total 541 orang secara nasional, ujar petugas medis pada Selasa (20/2).
Wabah tersebut dimulai pada November di dekat perbatasan utara negara Afrika selatan itu dengan Tanzania dan sejak saat itu telah menyebar ke wilayah lain di negara itu.
Perwakilan UNICEF untuk Malawi Johannes Wedenig mengatakan kepada media lokal bahwa "selama orang-orang di Malawi tidak mengubah kebiasaan menggunakan air yang tidak aman, rasanya wabah ini akan sangat sulit untuk dibendung".
Dia mendesak warga Malawi untuk mengikuti aturan sanitasi secara ketat dan menekankan pentingnya mencuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan.
Kolera merupakan penyakit diare yang ditularkan melalui air dan dapat mematikan dalam beberapa jam jika tidak ditangani, tetapi dapat dengan mudah disembuhkan dengan rehidrasi oral, cairan intravena dan antibiotik.
Standar air bersih dan higienis merupakan hal penting untuk mengendalikan penyebaran.
Negara itu juga menerima 216.000 paket pengobatan kolera oral dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang didistribusikan di wilayah utara yang terkena dampak paling besar, ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Joshua Malango kepada AFP. (kn)

Pewarta: -
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018