Dubai (ANTARA News) - Pesawat turboprop mesin ganda ATR 72 milik maspakai Iran Aseman Airlines yang jatuh hingga menewaskan 66 orang penumpang dan awak di Iran tengah, hari ini, diketahui sudah berusia 25 tahun.

Penerbangan domestik Iran itu jatuh karena cuaca buruk di sebuah kawasan pegunungan.

Pesawat ATR yang jatuh itu sudah berumur 25 tahun, kata para pejabat Iran seperti dikutip Reuters.

Sebelum ini Iran sudah beberapa kali menghadapi kecelakaan pesawat dalam beberapa dekade terakhir.

 Iran menyebut sanksi AS telah membuatnya tidak bisa membeli pesawat atau suku cadang baru dari negara-negara Barat.

Salah satu kecelakaan udara paling buruk yang dialami Iran terjadi pada Februari 2003 ketika sebuah pesawat pengangkut pasukan Ilyushin-76 jatuh di Iran tenggara untuk menewaskan 276 tentara Pengawal Revolusi dan awaknya.

Berbasis di Kota Toulouse, Prancis, ATR adalah usaha patungan antara Airbus dan Leonardo, Italia.

Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani menyampaikan pesan duka cita. Presiden Iran juga memerintahkan menteri perhubungan untuk memimpin penyelidikan pesawat jatuh ini.

Mehrabad berada di bagian barat Tehran dan memiliki fungsi utama sebagai bandara untuk penerbangan domestik, kendati juga melayani beberapa rute internasional.

Baca juga: Pesawat jatuh di Iran, 66 orang tewas

Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018