Birmingham (ANTARA News) - Calon senator dari Partai Demokrat Doug Jones memenangkan kursi Senat dari daerah pemilih negara bagian Alabama yang sebelum ini disebut sebagai kandang Partai Republik dan kelompok konservatif Republik.  Kemenangan baru proyeksi media tapi hampir pasti Jones memenangkan kursi Senat jatah negara bagian ini.

Kemenangan ini menjadi pukulan telak bagi Presiden Donald Trump yang mempromosikan habis-habisan calon Partai Republik Roy Moore walaupun calon legislatif ini ramai dituduh melakukan pelecehan seksual.

Kemenangan mengejutkan Jones ini membuat dia orang Demokrat pertama yang terpilih sebagai anggota Senat mewakili Alabama dalam kurun seperempat abad terakhir. Tidak itu saja, komposisi kursi Senat menjadi menyempit 51-49.   Republik masih mayoritas dengan 51 kursi.

Kemenangan ini membahayakan agenda-agenda politik Trump dan membuka pintu bagi Demokrat untuk mengambil kembali mayoritas Senat pada Pemilu sela tahun depan.

Kampanye bagi pemilihan kursi Senat dari negara bagian telah menyita perhatian nasional karena Moore dituduh melakukan pelecehan seksual kepada beberapa remaja sewaktu dia berusia 30-an tahun.

Trump malah mendukung Moore justru ketika para pemimpin Republik menjauhi Moore karena skandal seks itu. Jones (63) tahun berjanji kepada seluruh pemilih di Alabama bahwa dia tidak akan mengecewakn mereka di Washington nanti.

 Moore (70), Kristen konservatif, membantah melakukan pelecehan seksual.  Namun pemimpin mayoritas Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell, telah menyeru Moore untuk mengundurkan diri dari pemilihan.  Bahka  para pemimpin Senat menyatakan dia harus segera dikeluarkan dari Senat jika nanti terpilih.

Di Gadsden, Alabama, Louis Loveman (73), pensiunan yang sudah lama menjadi pemilih tradisional Republik, mengaku telah memilih Jones.

"Sederhana saja alasannya. Saya tidak percaya Roy Moore. Terlalu banyak tudingan ekpada dia. Saya tak pernah memilih kandidat Demokrat, tapi hari ini saya memilihnya," kata Loveman seperti dikutip Republik.




Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017