Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Pertahanan Malaysia (Mindef) dan Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) memperkuat kolaborasi untuk bersiap menghadapi bencana banjir yang diprediksi terjadi pada November.

"Kita kerja sama erat dengan KKM untuk buat persiapan dari sekarang. Kita tunggu arahan saja dari Komite Penanggulangan Bencana Pusat yang diketuai oleh Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob," kata Menteri Senior Pertahanan Malaysia Hishammuddin Tun Hussein dalam kegiatan di Rumah Sakit Militer (HAT) Tuanku Mizan yang diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Selasa.

Ia mengatakan Mindef melaksanakan pengadaan dua unit rumah sakit lapangan tambahan dengan total anggaran 47 juta ringgit Malaysia (sekitar Rp154,307 miliar) untuk antisipasi penanganan bencana dan keadaan darurat lainnya.

Selain itu, kementeriannya akan meningkatkan layanan kesehatan dengan kelima rumah sakit militer (HAT) melalui proses pemeliharaan dan peningkatan fasilitas yang ada dengan anggaran 30,66 juta ringgit (sekitar Rp100,661 miliar) untuk persediaan media, 4,67 juta ringgit (sekitar Rp15,332 miliar) untuk peralatan medis dan 2,6 juta ringgit (sekitar Rp8,536 miliar) untuk pemeliharaan gedung, kata Hishammuddin.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan dengan melihat fasilitas Rumah Sakit Militer (HAT) Tuanku Mizan, mereka mendapat gambaran kesiapsiagaan Angkatan Bersenjata Malaysia (ATM) dan KKM untuk membantu Komite Keselamatan Negara jika bencana banjir yang biasanya muncul di penghujung tahun benar-benar terjadi.

Ketika banyak pihak mulai membahas soal Pilihan Raya Umum (pemilu) Malaysia ke-15, kata Khairy, Mindef dan KKM bersiap sedia untuk mengantisipasi banjir, memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.

Dia mengatakan kerja sama ATM, Mindef dan KKM saat pandemi COVID-19 tidak hanya dalam program vaksinasi, tetapi juga dalam pembinaan rumah sakit-rumah sakit lapangan di beberapa negara bagian.

Kerja sama itu akan dilanjutkan, kata Khairy, dan kementeriannya akan mendukung tambahan peralatan medis dan lain-lain untuk memantapkan kesiapsiagaan rumah sakit lapangan guna menghadapi bencana di masa depan.

Ia mengatakan akan mengeluarkan kerangka kerja sama baru antara dua kementerian dan ATM untuk melakukan tata kelola aset dan sumber daya di setiap kementerian, sehingga fasilitas kesehatan dapat dioptimalkan.

Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) memprediksi curah hujan tinggi terjadi di pertengahan November 2022, dan kemungkinan banjir dapat terjadi namun tidak dapat dipastikan kawasan mana yang akan paling terdampak.

Baca juga: Pelajar dan PMI tanyakan sulitnya peroleh "entry permit" Malaysia
Baca juga: Bakamla RI ikuti lokakarya keamanan laut di Malaysia


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022