Beijing (ANTARA) - China sedang berupaya keras menstabilkan harga batu bara dan menjaga pasokan.

Harga batu bara di China terus meroket karena terjadi kesenjangan antara pasokan dan permintaan.

Sampai saat ini harga batu bara masih tidak rasional, demikian Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC), Kamis.

Sebagai sumber daya utama energi, batu bara sangat erat kaitannya dengan ekonomi nasional dan hajat hidup orang banyak sehingga harus ada kontrol harga sesuai undang-undang yang berlaku, demikian lembaga perencanaan pembangunan nasional China itu.

Baca juga: Indonesia andalan China saat impor batu bara Australia ditangguhkan

Regulator pasar akan meningkatkan penegakan hukum dan memberantas praktik-praktik ilegal, seperti menyebarkan informasi palsu, menaikkan harga dan menimbun persediaan batu bara.

Pemerintah akan menjamin suplai energi tetap terjaga dan harga energi tetap stabil, demikian NDRC.

Sejak akhir September tambang batu bara di China telah diizinkan beroperasi. Pada 18 Oktober, China telah memproyeksikan produksi 11,6 juta ton batu bara dalam satu tahun.

NDRC pekan lalu mengumumkan mekanisme penetapan harga yang sesuai dan berorientasi pasar untuk pembangkit listrik tenaga uap.

Baca juga: Harga batu bara acuan tembus 161,63 dolar AS per ton pada Oktober 2021

Kisaran harga pasar energi listrik disesuaikan dengan fluktuasi 20 persen yang menurut NDRC lebih baik daripada pagu saat ini sebesar 10 persen.

Harga jual energi listrik berbasis batu bara untuk kalangan industri tidak dibatasi oleh pagu fluktuasi 20 persen itu.

Namun NDRC menginstruksikan semua pemerintah daerah lebih memprioritaskan pasokan listrik dengan harga murah kepada masyarakatnya dan khususnya petani.

Selain dari dalam negeri, kebutuhan batu bara di China juga dicukupi oleh pasokan dari negara lain, termasuk dari Indonesia sebagai negara pengekspor terbesar. 

Baca juga: Saham China berakhir naik, sektor properti dan batu bara "rebound"
Baca juga: Saham China ditutup anjlok, terseret batu bara dan pembangkit listrik

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021