Los Angeles (ANTARA) - Departemen Kesehatan Masyarakat Wilayah Los Angeles, Amerika Serikat, mendesak para pemilik anjing untuk melaporkan kasus flu anjing dan leptospirosis yang meningkat sejak Agustus.

Dr. Karen Ehnert, direktur kesehatan masyarakat veteriner di departemen tersebut, menilai lonjakan kasus "tidak normal".

"Saya berkarir di sini selama 21 tahun," kata Ehnert seperti dikutip saluran berita KTLA 5 pada Jumat (17/9).

"Ini pertama kalinya kami menghadapi wabah besar seperti itu."

Lebih dari 200 kasus flu anjing dan 119 kasus leptospirosis dilaporkan sepanjang September ini.

Baca juga: Riset: Muncul jenis baru virus corona yang berasal dari anjing

Otoritas setempat mengatakan angkanya lebih dari dua kali lipat pada Agustus ketika mereka mengumumkan peringatan awal wabah tersebut.

Wabah terbesar flu anjing atau CIV H3N2 mulai dilaporkan di wilayah terpadat di AS itu pada pertengahan Juli.

Canine influenza seperti flu pada anjing dan hanya menular pada anjing saja. Leptospirosis adalah penyakit bakteri yang menyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi dan dapat ditularkan ke manusia.

Keduanya dapat menyebabkan anjing mengalami sakit ringan hingga parah, bahkan kematian.

Lewat pernyataan yang dirilis oleh otoritas pada Rabu, pejabat mengimbau para pemilik anjing agar berhati-hati membawa anjingnya ke taman atau "ke salon anjing" sebelum disuntik vaksin.

Mereka juga diminta untuk tetap menjaga anjing-anjingnya di rumah apabila piaraan mereka menunjukkan gejala seperti muntah atau terlihat lesu.

Sumber: Xinhua

Baca juga: Kelompok penculik anjing kesayangan Lady Gaga ditangkap
Baca juga: Virolog tidak sarankan manfaatkan anjing pelacak deteksi COVID-19

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021