Washington (ANTARA) - Ribuan warga Afghanistan yang rawan jadi sasaran kekerasan Taliban karena afiliasi mereka dengan Amerika Serikat (AS) akan mendapat kesempatan bermukim di AS sebagai pengungsi.

Departemen Luar Negeri AS pada Senin mengumumkan program pengungsi "Prioritas Dua" yang mencakup warga Afghanistan yang bekerja untuk proyek-proyek yang didanai AS dan untuk badan-badan nonpemerintah, serta media yang berbasis di AS.

“Mengingat peningkatan kekerasan oleh Taliban, pemerintah AS berupaya untuk memberikan warga Afghanistan tertentu, termasuk mereka yang bekerja dengan Amerika Serikat, kesempatan bermukim sebagai pengungsi ke Amerika Serikat,” kata Departemen Luar Negeri dalam pengumuman tersebut.

"Penunjukan ini memperluas kesempatan untuk bermukim secara permanen di Amerika Serikat bagi ribuan warga Afghanistan dan anggota keluarga dekat mereka yang mungkin berisiko."

Baca juga: Rusia akan tingkatkan latihan militer di dekat perbatasan Afghanistan

Program itu muncul saat pertempuran meningkat di Afghanistan, jelang penyelesaian resmi penarikan pasukan AS akhir bulan ini, di mana Taliban berusaha merebut sejumlah ibu kota provinsi yang penting.

Presiden AS Joe Biden telah menghadapi tekanan dari anggota parlemen dan kelompok advokasi untuk membantu warga Afghanistan yang menghadapi risiko pembalasan Taliban karena hubungan mereka dengan AS selama perang 20 tahun.

Mereka yang memenuhi syarat untuk penunjukan baru adalah yang bekerja sebagai karyawan kontraktor, staf yang dipekerjakan secara lokal, serta juru bahasa dan penerjemah untuk pemerintah AS atau angkatan bersenjata. Begitu pula warga Afghanistan yang dipekerjakan oleh organisasi media atau organisasi nonpemerintah (LSM) yang berbasis di AS.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan menyampaikan sambutan tentang program tersebut pada pukul 2 siang waktu setempat, kata departemen tersebut.

Baca juga: Roket Taliban hantam bandara Kandahar Afghanistan

Program baru untuk warga Afghanistan mengharuskan pelamar untuk dirujuk oleh agen AS atau pegawai warga AS paling senior dari sebuah LSM atau organisasi media yang berkantor pusat di AS.

Persyaratan itu berbeda dari program pengungsi yang sudah ada bagi warga Irak, yang memungkinkan warga Irak untuk melamar secara langsung. Namun program itu telah ditangguhkan tanpa batas waktu, sementara pejabat AS melakukan penyelidikan penipuan secara menyeluruh.

Program "Prioritas Dua" berlaku untuk warga Afghanistan yang tidak memenuhi syarat untuk program Visa Imigrasi Khusus (SIV) yang mencakup penerjemah dan orang lain yang bekerja untuk pemerintah AS, serta keluarga mereka.

Sekitar 200 pemohon SIV yang visanya dalam tahap akhir pemrosesan dan anggota keluarganya diterbangkan ke AS pekan lalu dalam upaya evakuasi awal yang dijuluki "Operation Allies Refuge" yang menyertakan 50.000 orang atau lebih.

Sumber: Reuters

Baca juga: Tajikistan tak berencana tampung warga Afghanistan yang tunggu visa AS
Baca juga: Kalah dari Taliban, tentara Afghanistan cari perlindungan di Pakistan

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021