Dushanbe (ANTARA) - Tajikistan tidak memiliki rencana untuk menampung sementara ribuan warga Afghanistan yang menunggu visa imigran Amerika Serikat, kata Menteri Luar Negeri Tajikistan Sirojiddin Muhriddin pada Selasa.

Ribuan warga Afghanistan menunggu visa AS untuk pergi menyelamatkan diri setelah bekerja untuk pasukan Amerika, yang sekarang menarik diri dari Afghanistan.

Washington telah meminta Uzbekistan, Kazakhstan, dan Tajikistan untuk menampung sekitar 9.000 warga Afghanistan yang sekarang berisiko menjadi sasaran militan Taliban karena bekerja sama dengan pasukan Barat.

"Masalah (menampung warga Afghanistan) ini tidak ada dalam agenda bilateral," kata Muhriddin dalam suatu pengarahan ketika ditanya tentang permintaan Amerika Serikat itu.

Situasi keamanan telah memburuk di Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir. Pertempuran berlangsung di provinsi-provinsi di negara itu ketika pasukan asing pimpinan AS menyelesaikan penarikan diri dan Taliban melancarkan serangan besar.

Kelompok Taliban telah merebut sejumlah distrik dan area-area penyeberangan perbatasan.

Uzbekistan --yang seperti Tajikistan berbagi perbatasan dengan Afghanistan-- juga mengindikasikan tidak mungkin memenuhi permintaan Washington, dengan mengatakan tidak ada dasar hukum untuk menampung warga Afghanistan yang berisiko di negara itu.

Sementara, Kazakhstan sejauh ini menolak mengomentari permintaan AS tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS akan mulai evakuasi warga Afghanistan yang terancam
​​​​​​​
Baca juga: AS terus bantu Afghanistan serang Taliban dari udara

Baca juga: Tarik pasukan, AS percepat visa untuk warga Afghanistan yang rentan


 

Pemerintah Afghanistan hormati keputusan AS tarik pasukan


 

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021