Taipei (ANTARA) - Republik Ceko menyumbangkan 30.000 dosis vaksin COVID-19 ke Taiwan, kata pemimpin pulau itu pada Selasa dan memuji negara Eropa tengah itu sebagai mitra demokrasi.

Taiwan memuji Ceko yang telah mengambil langkah tersebut --yang dapat membuat kesal China.

"Ini sekali lagi menunjukkan bahwa Taiwan dan Ceko tidak hanya mitra yang kuat di bidang kebebasan dan demokrasi, tetapi juga sebagai teman pada saat dibutuhkan yang adalah teman yang baik," kata pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen dalam pernyataan saat mengumumkan donasi vaksin dari Ceko.

China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya, tahun lalu mengutuk kepala Senat Ceko karena melakukan perjalanan resmi ke pulau, yang memiliki pemerintahan demokratis itu.

Presiden Ceko Milos Zeman kemudian mencoba meredakan keributan dengan menyebut perjalanan yang dilakukan kepala Senat Ceko itu sebagai sebuah "provokasi kekanak-kanakan".

Sejak lonjakan langka kasus domestik COVID-19 mulai terjadi di Taiwan pada Mei, pemerintah Taiwan telah menerima hampir enam juta dosis vaksin yang diberikan oleh Jepang dan Amerika Serikat.

Pasokan vaksin tersebut memungkinkan Taiwan untuk mempercepat program inokulasi, yang pulau itu sebut awalnya terhambat oleh China. Beijing sendiri menyangkal telah memainkan peran negatif dalam hal pasokan vaksin untuk Taiwan.

Keputusan Republik Ceko untuk menyumbangkan vaksin COVID-19 ke Taiwan mengikuti tindakan serupa yang dilakukan oleh Lithuania dan Slovakia.

Sejak pandemi mulai merebak, Taiwan telah menyumbangkan jutaan masker ke seluruh dunia, termasuk ke Republik Ceko.

Seperti kebanyakan pemerintah negara-negara, Republik Ceko tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan meskipun Taiwan adalah investor besar di negara tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Babis orang pertama yang disuntik vaksin COVID di Ceko

Baca juga: Jepang akan kirim tambahan 1,1 juta vaksin AstraZeneca ke Taiwan

Baca juga: Taiwan tuding China halangi kontrak vaksin COVID BioNTech
​​​​​​​

 

Pameran “Helpful Art in COVID” digelar di Praha

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021