London (ANTARA) - Pemerintah Konservatif Inggris mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya berencana menjual Channel 4, yang diluncurkan 39 tahun lalu sebagai alternatif dari BBC dan ITV, untuk membantu mengamankan masa depannya sebagai penyiar layanan publik.

Saluran yang didanai iklan itu didirikan dengan tujuan untuk menyediakan program yang menantang dan khas bagi pemirsa yang kurang terlayani oleh sejumlah median penyiaran tradisional.

Alih-alih membuat program-programnya sendiri, Channel 4 menyelenggarakan program-program itu dari perusahaan produksi baru, seraya membantu membangun sektor produksi TV independen Inggris yang sukses.

Channel 4 mempertanyakan alasan pemerintah untuk penjualan yang direncanakan itu, seraya mengatakan pihaknya secara finansial dalam "kesehatan yang buruk" dan memenuhi mandatnya.

Namun, pemerintah mengatakan Channel 4 rentan terhadap pasar periklanan yang tidak stabil, dan perpindahan ke kepemilikan pribadi dengan perubahan kewenangan dapat membantu melindungi masa depannya.

Pemerintah juga mengatakan akan berkonsultasi untuk membawa peraturan layanan berdasarkan permintaan, seperti Netflix dan Amazon Prime, sejalan dengan media penyiaran seperti BBC, ITV dan Sky, misalnya dalam aturan ketidakberpihakan untuk (film) dokumenter dan konten berita.

Sekretaris Digital Oliver Dowden mengatakan aturan penyiaran Inggris berasal dari abad ke-20.

"Waktunya telah tiba untuk melihat bagaimana kami dapat mewujudkan potensi lembaga penyiaran layanan publik kami sambil juga memastikan pemirsa dan pendengar yang mengonsumsi konten dalam format baru dilayani oleh sistem yang adil dan berfungsi dengan baik," katanya.

"Jadi sekarang kami akan melihat bagaimana kami dapat membantu memastikan Channel 4 tetap berada di jantung penyiaran Inggris dan menyamakan kedudukan antara saluran penyiaran dan layanan video-on-demand."

Kepala Eksekutif Channel 4 Alex Mahon mengatakan etos perusahaan penyiaran akan terancam oleh penjualan.

"Prioritas kami adalah tentang dampak yang kami buat pada publik dan dampak yang kami buat pada ekonomi kreatif Inggris; ini bukan tentang neraca keuangan," katanya kepada komite anggota parlemen, Selasa (22/6).

"Jadi itu berarti bahwa kami selalu --dalam semua keputusan yang kami buat-- dapat menempatkan pelayanan publik di atas keuntungan."

Pemerintah sebelumnya telah mempertimbangkan untuk memprivatisasi Channel 4 tetapi telah mundur karena khawatir bahwa privatisasi itu dapat merusak sektor produksi TV independen.

Enders Analysis mengatakan pihaknya yakin bahwa akan sulit bagi Channel 4 untuk mempertahankan kemampuannya -- misalnya untuk memperjuangkan suara-suara yang belum pernah terdengar dan mengambil risiko kreatif yang berani-- dengan pembeli baru yang membayar lebih dari "jumlah yang sedikit".

Channel 4 mengatakan pada Selasa bahwa pendapatannya pada 2020 "sangat lentur", yang akhir tahun itu turun lima persen meskipun permintaan iklan anjlok selama pandemi virus corona.

"Kami jelas tidak sedang berjibaku, kami dalam kondisi kesehatan yang buruk," kata Pemimpin Channel 4 Charles Gurassa kepada anggota parlemen.

Pemerintah mengatakan akan berkonsultasi tentang rencananya sebelum proposal undang-undang ditetapkan pada musim gugur.

Sumber: Reuters

Baca juga: Institut Reuters: Orang ingin berita tepercaya

Baca juga: Balas dendam, China larang BBC World News di negaranya

​​​​​​​
Baca juga: BBC akan selidiki perihal wawancara Puteri Diana

 

Surat kabar Inggris rayakan kelahiran bayi perempuan Harry dan Meghan

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021