Kami ingin melihat populasi koala pulih dan kami menginvestasikan 24 juta dolar Australia (sekitar Rp 260 miliar) untuk restorasi habitat, penelitian penyakit dan genom, pemetaan populasi, dan dukungan kedokteran hewan
Canberra (ANTARA) - Australia tengah mempertimbangkan untuk mendaftarkan koala di pantai timur negara tersebut sebagai spesies yang terancam punah, kata Menteri Lingkungan Hidup Sussan Ley pada Jumat dalam sebuah pernyataan melalui e-mail.

Australia telah mengklasifikasikan koala pantai timur sebagai kelompok rentan, jumlah mereka tertekan oleh kegiatan penebangan, perambahan perkotaan, dan infeksi yang meluas. Selain itu, kebakaran hutan di negara bagian New South Wales dan Queensland pada  2019 dan 2020 diperkirakan telah menewaskan 30 persen dari populasi koala di sana.

Para ilmuwan dan akademisi telah memperingatkan bahwa mamalia Australia yang ikonik itu dapat punah pada  2050 di New South Wales, dan Ley mengatakan pihaknya telah meminta agar Komite Ilmiah Spesies Terancam di negara tersebut mempertimbangkan untuk memasukkan koala ke dalam daftar spesies yang terancam punah.

Baca juga: Kebakaran hutan di New South Wales tewaskan setengah populasi Koala
Baca juga: Harry dan Meghan dapat hadiah untuk bayi dan bertemu koala di Australia


“Kami ingin melihat populasi koala pulih dan kami menginvestasikan 24 juta dolar Australia (sekitar Rp 260 miliar) untuk restorasi habitat, penelitian penyakit dan genom, pemetaan populasi, dan dukungan kedokteran hewan,” kata Ley.

Kelompok-kelompok satwa liar menyambut baik langkah tersebut namun mengatakan itu seharusnya dilakukan jauh lebih awal.

“Seandainya Australia membentuk badan kepatuhan independen pada  2012 ketika koala di Australia timur pertama kali terdaftar sebagai hewan yang rentan, kita dapat menghindari apa yang terjadi hari ini. Namun kita tidak melakukan itu, kita terus menjalankan kegiatan seperti biasa,” kata manajer senior WWF Australia, Stuart Blanch.

Sumber: Reuters

Baca juga: Koala di New South Wales kemungkinan punah pada 2050
Baca juga: Koala, walabi terancam punah akibat "bencana ekologis" Australia

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021