Washington (ANTARA) - Tetap menutup sekolah pada tahun akademik mendatang berisiko lebih besar bagi kesehatan anak-anak daripada membukanya kembali, bahkan di tengah pandemi COVID-19, kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Robert Redfield, Kamis (9/7).

Redfield mengatakan pedoman CDC, yang dikeluarkan mengenai penyelenggaraan sekolah selama pandemi, dirancang untuk memfasilitasi sekolah-sekolah yang akan dibuka. Ia akan "kecewa" jika pedoman itu digunakan sebagai alasan untuk tetap menutup sekolah.

"Saya tidak bisa melebih-lebihkan seberapa pentingnya saya rasa kini waktunya untuk membuka kembali sekolah-sekolah kita di negara ini," kata Redfield selama KTT virtual Health Reimagined, yang diselenggarakan laman berita AS The Hill. "Alasan saya mendorong ini, karena saya benar-benar percaya itu demi kepentingan kesehatan bagi masyarakat anak-anak ini."

Pada Rabu (8/7), Presiden Donald Trump mengecam pedoman CDC untuk pembukaan sekolah karena "tidak praktis" dan "mahal". Trump telah meminta agar sekolah-sekolah kembali dibuka, tetapi tidak ada rencana  dari pemerintah federal untuk mengoordinasikan upaya tersebut.

Redfield mengatakan pada Kamis bahwa tidak ada pedoman CDC, mengenai pembukaan sekolah, yang secara inheren terlalu merugikan untuk ditangani oleh sekolah. 

Ia mengaku tidak ingin sekolah-sekolah "berlebihan" dengan tidak mengenal bahwa virus "relatif jinak" bagi kaum muda.

Sekolah-sekolah di AS sedang berjuang mempersiapkan tahun ajaran baru saat pandemi melonjak secara nasional, dengan kasus terkonfirmasi berjumlah di atas tiga juta.

Sumber: Reuters

Baca juga: Hampir 300 sindrom langka terkait COVID-19 pada anak ditemukan di AS

Baca juga: Trump masih anggap hydroxychloroquine menjanjikan untuk COVID-19

Baca juga: Uni Eropa kecualikan Amerika Serikat dari daftar negara "aman"


 

Menkes Tutup Kembali Sekolah Jika Ada Kasus Positif COVID-19

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020