Ramallah (ANTARA) - Pemerintah Palestina Selasa malam (7/7) memutuskan untuk memperpanjang karantina wilayah (lockdown) di wilayah yang diduduki Israel selama lima hari karena total kasus COVID-19 di wilayah tersebut melebihi 5.000.

Berbicara dalam konferensi pers di Ramallah, Juru Bicara Pemerintah Ibrahim Milhem mengumumkan perpanjangan lockdown selama lima hari sejalan dengan keadaan darurat yang dinyatakan oleh Presiden Mahmoud Abbas sebagai langkah pencegahan untuk memerangi peningkatan signifikan dalam infeksi virus corona.

Karantina wilayah lima hari, kata Milhem, akan mulai berlaku pada hari Rabu pagi hingga Senin pagi, menurut kantor berita Otoritas Nasional Palestina, WAFA.

Kebijakan tersebut membuat kegiatan bisnis maupun institusi dihentikan sementara waktu, kecuali untuk supermarket, apotek dan toko roti.

Dia menambahkan bahwa bank akan diminta untuk beroperasi selama periode penguncian dengan menerapkan prosedur darurat.

Baca juga: 57 orang di Palestina sembuh dari corona
Baca juga: Corona jadi ancaman serius bagi para pengungsi Palestina di Tepi Barat


Sementara itu, transportasi produk makanan dan hasil pertanian akan diizinkan dengan menerapkan keselamatan yang diperketat.

Dia menyerukan aktivasi segera komite darurat lokal di semua wilayah kegubernuran untuk memastikan kepatuhan publik terhadap langkah-langkah keselamatan dan pelarangan acara besar, termasuk pernikahan dan pertemuan belasungkawa.

Dia menegaskan bahwa siapa pun yang melanggar tindakan keselamatan publik harus dihukum dengan denda, penutupan bisnis, atau penjara.

Menurut data terbaru, kasus yang dikonfirmasi di wilayah pendudukan (Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Gaza) mencapai 5.092.

Dari 5.092 kasus, 4.575 tercatat di Tepi Barat, 72 di Jalur Gaza dan 445 di Yerusalem Timur.

Pasien yang dinyatakan pulih telah mencapai 668 dan jumlah kematian meningkat menjadi 22, sehingga total kasus aktif sebanyak 4.402.

Sumber : WAFA
​​​​​​​
Baca juga: Kasus COVID-19 kembali naik, Palestina dan Israel perketat pembatasan
Baca juga: Corona di Palestina mencapai 547 kasus

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020