London (ANTARA) - Warga Inggris berdiri di depan pintu dan balkon pada Kamis guna menunjukkan apresiasi mereka untuk para pekerja medis di garda depan krisis virus corona, dalam peristiwa yang tampaknya menjadi perayaan terakhir.

Ide 'Clap for Carers' selama 10 pekan terakhir telah menjadi momen solidaritas emosional bagi warga yang tetap berada di rumah, yang mematuhi pembatasan sosial pencegahan penyebaran COVID-19. Hingga kini virus tersebut telah menelan lebih dari 48.000 korban jiwa di Inggris.

Perdana Menteri Boris Johnson, yang baru saja mengumumkan pelonggaran karantina wilayah terbatas, bertepuk tangan di depan kantornya di Downing Street. Warga lain di seluruh negeri pun ikut bergabung, dengan tayangan televisi memperlihatkan orang-orang memukul panci, bertepuk tangan dan bersorak sorai.

Penggagas perayaan tersebut, Annemarie Plas, mengatakan ini harus menjadi pekan terakhir acara tepuk tangan guna memastikan bahwa ritual mingguan berakhir. Tidak ada pengumuman resmi mengenai hal tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: COVID-19 AS: 1.678.843 kasus dengan 99.031 kematian

Baca juga: Filipina perbarui data COVID-19, yakni 539 kasus tambahan

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020