Kuala Lumpur (ANTARA) - Otoritas Malaysia mencegat sebuah perahu yang mengangkut 202 orang yang diyakini adalah etnis Rohingya, pada Minggu.

Malaysia, yang tidak mengakui status pengungsi, adalah tujuan favorit bagi warga Rohingya yang menyelamatkan diri dari tindakan keras pimpinan militer di Myanmar dan kondisi kumuh di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh.

Perahu itu ditemukan terpaut sekitar satu mil laut dari sebuah resor mewah di tepi pantai di pulau liburan Langkawi, lepas pantai barat semenanjung Malaysia, kata badan penegakan maritim Malaysia dalam sebuah pernyataan.

Di dalam perahu itu ditemukan 152 pria, 45 wanita, dan 5 anak-anak. Total 202 penumpang telah ditahan di markas penjaga pantai negara bagian Kedah.

Kelompok itu akan diserahkan kepada otoritas imigrasi karena berusaha memasuki Malaysia secara ilegal, kata penjaga pantai.

Badan itu mengatakan akan menyelidiki keluhan dari para migran tentang tiga orang yang diduga anggota sindikat penyelundupan migran yang melarikan diri dari kapal ketika berada di laut.

Pada Februari, sedikitnya 15 pengungsi Rohingya meninggal ketika sebuah kapal yang mengangkut sekitar 130 orang terbalik di Teluk Benggala saat berusaha mencapai Malaysia.

Sumber: Reuters
Baca juga: Bangladesh selamatkan 122 warga Rohingya dari perahu tenggelam
Baca juga: Malaysia sebut 200 migran Rohingya masih ada di laut
Baca juga: Pejabat katakan puluhan orang Rohingya ditemukan di pantai Malaysia

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020