Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 214 unit kuil di Lhasa, Daerah Otonomi Tibet (Xizang), mulai dibuka secara bertahap setelah ditutup selama wabah COVID-19 menjangkiti seluruh wilayah China sejak akhir Desember lalu.

Setiap orang yang hendak melakukan peribadatan harus menunjukkan kode elektronik kesehatan atau kartu sehat berikut identitas penduduk, demikian Asosiasi Buddha Lhasa dikutip media resmi setempat, Kamis.

Sebelum memasuki kuil, para pengunjung juga diukur suhu tubuh, mengenakan masker, dan harus disemprot disinfektan.

Beberapa kuil lainnya di area permukiman Lhasa, seperti Drepung, Sera, Ganden, Tsurpu, dan Jokhang masih tutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Selama wabah berjangkit, di Tibet hanya terdapat satu kasus. Itu pun sudah boleh meninggalkan rumah sakit pada pertengahan Februari.

Di daerah setingkat provinsi, yang berbatasan langsung dengan India, itu tidak ditemukan lagi kasus baru dalam 60 hari terakhir. 

Baca juga: Sebagian sekolah di China mulai buka lagi

Baca juga: Li Keqiang sebut Tibet tidak terpisahkan dari China

Baca juga: China ungkap 1.541 kasus tanpa gejala COVID-19


 

Presiden : RS Darurat Covid-19 Pulau Galang mulai beroperasi 5 April

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020